Sempat Viral dan Banjir Kritik, Simak Filosofi Dibalik Tugu Pamulang Baru

Pemenang sayembara desain Tugu Pamulang sengaja meletakkan unsur kekuatan karakter historikal, religiusitas dan modern.

Hairul Alwan
Senin, 10 Januari 2022 | 01:15 WIB
Sempat Viral dan Banjir Kritik, Simak Filosofi Dibalik Tugu Pamulang Baru
Warga melintas di sekitar Tugu Pamulang, Tangsel, Minggu (9/1/2022). [IST]

Sedangkan pada bagian pilar dan panel merupakan adaptasi dari bentuk layar dan haluan perahu pada bentuk tiang dan tapak. Pada setiap tiang pilarnya, terdapat empat jenis ornamen yang masing-masing mempunyai filosofi.

Ornamen pertama yang terletak tepat di atas tapak merupakan bentuk adaptasi dari dasar pilar menara di Banten Lama.

Ornamen selanjutnya berbentuk Tumpal yang mengandung makna penolak bala dan harmonisasi. Lalu ada juga ornamen Mandalika yang mengandung makna bijaksana, kuat, lembut dan rendah hati.

"Dari ornamen-ornamen itu diharapkan dapat membawa nilai positif kepada siapapun yang melihatnya, sehingga menjadikannya sosok yang bijaksana dan mempunyai pendirian yang kuat," ujarnya.

Baca Juga:Simak! Kronologi Buruh Terobos Ruang Kerja Gubernur Banten Hingga WH Cabut Laporan

Sementara untuk pilar paling atas, terdapat ornamen bunga melati yang mengandung makna open minded, inklusif dan menarik. Ini sejalan dengan karakter masyarakat Tangsel yang terbuka serta tidak antipati.

Secara keseluruhan, jumlah tiang pilar Tugu Pamulang ada enam buah, yang melambangkan rukun iman. Karenanya, diharapkan enam tiang pilar keimanan manusia bisa berdiri kokoh dengan perpaduan nilai-nilai positif, hingga sampai pada puncak pengabdian manusia yang paripurna kepada Sang Maha Kuasa.

Pada bagian puncak Tugu itu juga terdapat lima baris ombak yang melambangkan lima rukun islam. Lalu gigi balang yang melambangkan semangat juang, energi positif, persistensi dan sinergi.

Sedangkan untuk lambang enam kitab bermakna enam perawi hadist yang termashyur kesahihannya seperti Sahih al-Bukhari, Sahih Muslim, Sunan Abi Dawud, Sunan at-Tirmizi, Sunan An-Nasai, serta Sunan Ibnu Majah.

Terakhir, inti puncak Tugu Pamulang berupa mahkota dengan tongkat kecil yang menjulang ke atas melambangkan ketakwaan yang menjulang ke atas yang bermakna ketauhidan.

Baca Juga:Konflik Gubernur Banten Vs Buruh Berakhir, Wahidin Halim Cabut Laporan

"Jika dilihat visual secara keseluruhannya, Tugu Pamulang ini menyerupai sebuah pensil atau kalah dengan makna filosofi akan menjadi inspirasi bagi siapapun," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini