SuaraBanten.id - Warganet dikagetkan dengan berita adanya pelaksanaan syuting di lokasi erupsi Gunung Semeru. Hal itu membuat para korban dan relawan erupsi Semeru tidak habis pikir. Korban dan relawan mempertanyakan di mana hati nurani dan empatinya.
Akibatnya, protes keras muncul melalui sebuah flyer yang mengatasnamakan warga Lumajang terkait syuting film yang berjudul TMTM atau Terpaksa Menikah Tuan Muda.
Dikutip dari Hops.id--Jaringan Suara.com, flyer tersebut berisi: “Lumajang masih dalam suasana berkabung. Mayat saudara saudara kita yang terkubur material semeru masih dalam harapan bisa ditemukan.”
“Tim Anda datang ke pengungsian hanya untuk Shoting film. Ditambah lgi aktor dan actrisnya beradegan pelukan didepan anak anak. Sungguh sangat menyakiti hati kami.”
Baca Juga:Syuting di Pengungsian, Warga Lumajang Boikot Sinetron 'Terpaksa Menikahi Tuan Muda'
Akibatnya, netizen ramai merespon dengan berbagai ekspresi. “BENCANA BUKAN DRAMA. Ketika kami relawan lokal, yang tidak punya nama untuk membantu saudara sendiri penuh dengan Drama. Sekarang Lokasi Pengungsian Justru dijadikan Lokasi Syuting Sebuah Drama. INI BENCANA BUKAN DRAMA JANGAN JADIKAN BENCANA SEBUAH DRAMA,” tulis akun relawan @cakyo_saversemeru.
Tidak berhenti di situ, menurut postingan @cakyo_saversemeru, syuting drama Film TMTM itu sudah atas seizin otoritas yang berwenang. Atas izin tersebut, syuting film dilakukan. Tertulis dalam dokumen, proses syuting sinteron drama cinta di lokasi pengungsian dan lokasi erupsi Gunung Semeru ini mendapat disposisi dari BPBD yang isinya koordinasi dengan Dansatgas.