Kesaksian Sopir Ambulans Terhalang Truk Tanah di Lebak, Terpaksa Lakukan Tindakan Haram

Para sopir truk itu terkesan cuek meski ambulans menyalakan sirine. Akibat kejadian tersebut, pasien meninggal dunia dalam perjalanan.

Hairul Alwan
Minggu, 14 November 2021 | 15:03 WIB
Kesaksian Sopir Ambulans Terhalang Truk Tanah di Lebak, Terpaksa Lakukan Tindakan Haram
Tangkapan layar video ambulans terhalang truk di Jalan Raya Maja-Koleang, Lebak, Banten. [Instagram @infolebakbanten]

SuaraBanten.id - Kabar mobil ambulans terhalang truk tanah di Jalan Raya Maja-Koleang, Kabupaten Lebak belakangan menyita perhatian publik. Video ambulans yang terhalang truk tanah itupun langsung menyebar di berbagai media sosial Instagram hingga viral.

Informasinya, ambulans itu berasal dari Puskesmas Maja atau PKM Maja terpaksa berhenti karena terhalang oleh sejumlah mobil pengangkut tanah yang parkir sembarangan.

Mirisnya, para sopir truk itu terkesan cuek meski ambulans menyalakan sirine. Akibat kejadian tersebut, pasien meninggal dunia dalam perjalanan.

Video viral tersebut diunggah oleh @Infolebakbanten dan @Inforangkasbitung, Sabtu (13/11/2021). Berdasarkan postingan @Infolebakbanten menyatakan bahwa peristiwa ini terjadi pada Jumat, 12 November 2021 kemarin.

Baca Juga:Viral Truk Tanah Parkir Sembarangan di Lebak, Halangi Ambulans Hingga Pasien Meninggal

“Video Ambulan membawa pasien pada Jumat 12/11/2021 dari PKM Maja terhalang truk pasir yang ngetem sembarangan. Pada story 1 @paguyubanambulancelebak pukul 21.04 sedang membawa pasien, dan story 3 pasien dikabarkan meninggal dunia,” demikian isi postingan akun @infolebakbanten.

Tangkapan layar video ambulans terhalang truk di Jalan Raya Maja-Koleang, Lebak, Banten. [Instagram @infolebakbanten]
Tangkapan layar video ambulans terhalang truk di Jalan Raya Maja-Koleang, Lebak, Banten. [Instagram @infolebakbanten]

Sekretaris Paguyuban Ambulans Lebak, Faizal Nur Alfarisi mengatakan, peristiwa ini terjadi pada Jumat, 12 November 2021 sekira pukul 20.01 WIB, saat driver ambulans Puskesmas Maja, Lebak tengah membawa pasien kritis agar segera mendapat penanganan medis.

“Itu drivernya salah satu rekanan kami yang sedang membawa pasien dari rumah ke puskesmas. Pasien tersebut statusnya sudah merah dan kondisinya sudah gawat darurat,” kata Faizal Nur Alfarisi, Sekretaris Paguyuban Ambulans Lebak kepada awak media, Sabtu, 13 November 2021.

Faizal menuturkan, setibanya di wilayah Koleang, Maja, Lebak, perjalanan ambulans yang dikemudikan driver bernama Aldi ini tiba-tiba terhalang truk pengangkut tanah.

Truk berwarna dominan hijau itu tak mau menepi dan memberikan jalan untuk ambulans melintas meski sirine dinyalakan dengan sangat keras.

Baca Juga:Kakanwil BPN Banten Prihatin atas OTT di Kantor Pertanahan Kabupaten Lebak

Lantaran kondisi pasien sudah darurat, sopir itu pun memutuskan menyalip truk yang ngetem di depannya. Sayangnya, dari arah berlawanan truk lain mengetem di badan jalan hingga mengakibatkan ambulans yang dibawa Aldi tertahan dan tak bisa melanjutkan perjalannya.

“Itu posisinya di pas belokan kang, di depan mobil kan ada truk terus pas mau disalip di sebelah kanan juga ada truk ngetem. Jadinya ambulans terhalang sama dua kendaraan yang sudah ngisi di jalan,” ungkapnya.

Faizal menyebut sempat ada perdebatan saat peristiwa itu berlangsung. Meskipun telah meminta supir truk untuk menepi dan memberikan jalan supaya ambulans bisa lewat, tapi permintaan itu tetap tak digubris sama sekali.

Hingga akhirnya karena kesal, Aldi sang supir ambulans lalu membuka pintu belakang supaya bisa memperlihatkan kondisi pasien kritis yang dibawanya kepada orang lain.

Padahal kata Faizal, semua driver ambulans diharamkan membuka pintu belakang mobilnya lantaran itu melanggar standar operasional (SOP) bagi pengemudi ambulans.

“Lama itu kang kejadiannya, soalnya kalau driver (ambulans) udah buka pintu belakang itu tandanya keselnya dia udah keluar. Padahal SOP kita salah satunya enggak boleh buka pintu belakang,” katanya.

“Tapi itu drivernya udah kesel, kemungkinan ada yang bilang kalau mobil itu kosong terus akhirnya dibuka itu pintu belakang supaya pada tahu kita bawa pasien kritis,” tambahnya.

Faizal menyatakan, perjalanan dari rumah pasien menuju puskesmas saat itu sejauh lebih dari 10 kilometer. Setelah melewati perdebatan yang cukup panjang lantaran tertahan oleh truk, ambulans yang dikemudikan Aldi akhirnya bisa melintas usai dibantu oleh warga setempat.

Namun nahasnya, setelah tiba di puskesmas, pasien tersebut tak bisa tertolong. Kondisinya semakin kritis gegara persediaan tabung oksigen di dalam ambulans sudah habis saat tertahan truk yang ngetem di badan jalan.

“Pas nyampe ke PKM, keluarganya udah pasrah. Akhirnya keluarga pasiennya memutuskan untuk dibawa pulang aja ke rumah, beliau meninggal setibanya di rumah,” tuturnya.

Akibat kejadian tersebut, Faizal dan rekan seprofesinya lalu sepakat untuk mengunggah peristiwa ini ke media sosial. Mereka berharap insiden seperti ini tak terulang lagi di kemudian hari dan masyarakat di wilayah Lebak bisa paham dengan kondisi darurat tersebut.

“Kami akhirnya memberanikan untuk upload ini di medsos, harapannya tentu supaya ditindaklanjuti. Terus untuk warga, apabila mendengar kendaraan prioritas yang sedang melintas, kami mohon supaya menepi dulu dan memberikan jalan,” katanya.

“Karena kami juga berpacu dengan waktu, sedetik pun itu waktu yang sangat berharga bagi kami ketika mengantarkan pasien yang harus dirujuk,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini