SuaraBanten.id - Kabar pria tewas bersimbah darah di Pos SAR BPBD Kabupaten Serang tepatnya di area Pantai Marbella Anyer, Desa Bandulu, Kecamatan Anyer Kabupaten Serang sempat menghebohkan publik.
Diketahui, mayat bersimbah darah itu merupakan Jujut Armana (27) warga sekitar atau tepatnya warga Kampung Ranca, Desa Bandulu, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang ditemukan Minggu dini hari sekira pukul 01.00 WIB.
Berdasarkan keterangan petugas BPBD Misja, yang saat kejadian berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) yakni di pos BPBD kawasan wisata Anyer, korban didiuga meninggal karena dianiaya seorang laki-laki yang merupakan teman dekat korban dan tinggal satu kampung bersama korban.
Kepada SuaraBanten.id, Misja menerangkan, sebelum kejadian berlangsung sekira pukul 01.00 WIB, korban bersama dua orang adiknya yang merupakan petugas tiketing di pintu masuk pantai Marbella Anyer meminta izin kepada Misja untuk istirahat di Pos BPBD.
Baca Juga:Tenteng Celurit dan Samurai, Tiga Pemuda Diringkus Polisi di Terowongan Kidemang Serang
“Sebelum kejadian, kira-kira jam 01.00, korban meminta izin kepada saya untuk istirahat dan tidur di pos. Saya izinkan karena biasanya begitu, diakan memang petugas tiket di depan, di pintu masuk pantai” terang Misja saat dihubungi SuaraBanten.id, Senin (11/10/2021)
Tak lama setelah itu, Misja yang sedang berada di warung pinggir pantai dekat TKP bersama dua adik korban, mendengar suara ribut meminta tolong.
Kemudian ia langsung bergegas lari menuju TKP, saat tiba di TKP, sontak terlihat satu orang pria mengacungkan sebilah pisau sambil sesumbar
“mana anaknya mana lagi?” sedangkan korban sudah tergeletak bersimbah darah.
“Saya yang sedang tiduran di warung dekat pos, mendengar ribut dan suara minta tolong dari arah pos, trus saya langsung lari ke pos bersama adiknya itu, setibanya disana, saya kaget karena ada orang yang mengacungkan pisau sambil terik-teriak mencari anak korban” lanjut Misja.
Baca Juga:Prakiraan Cuaca BMKG 11 Oktober 2021 Serang-Cilegon Banten
Saat itu, warga yang berada di sekitar TKP langsung berdatangan ke lokasi, kemudian mengepung pelaku, namun pelaku berhasil kabur.
Selain itu, sebelumnya Misja mengetahui korban dan pelaku berasal dari Desa yang sama, mereka merupakan teman dekat bahkan sering terlihat makan dan ngopi bareng.
“Yang saya tau, mereka ini sebetulnya teman dekat, udah kaya bukan orang lain, sering makan bareng, ngopi bareng, biasa.” Jelas Misja.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Banten, AKBP Shinto Silutonga mengungkapkan, berdasarkan hasil identifikasi tim dokter forensik Polda Banten, ditemukan luka tusuk di ulu hati (antara perut dan dada). Sedangkan hasil outopsi untuk mengetahui pemyebab dan waktu meninggal, masih dalam proses.
“Saat ini berdasarkan hasil identifikasi yang kami lakukan, ada luka tusuk di ulu hati, sedangkan hasil outopsi kemaren, hasilnya belum keluar, masih proses” terang Shinto kepada SuaraBanten.id.
Kontributor : Oki Fathurrohman