SuaraBanten.id - Direktur Jendral Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Dukcapil Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh ungkap warga Baduy sering gonta ganti nama.
Dirjen Dukcapil ungkap warga Baduy sering ganti nama karena berbagai alasan. Ia juga mengungkap pelayanan yang dilakukan kepada warga Baduy bukan tanpa kendala.
Awalnya, Zudan mengungkap warga Baduy Dalam dan Baduy Luar tidak merasa perlu untuk melaporkan penduduk yang meninggal.
“Masyarakat Baduy juga kerap berganti nama. Ada yang berganti nama karena sakit, ada pula yang berganti nama karena memiliki anak baru,” ungkap Zudan.
Baca Juga:Ribuan Warga Baduy Punya e-KTP, Ini Perbedaan Kolom Agama Dengan Masyarakat Umum
“Misalnya, ketika lahir anak pertama, ia bernama Ayah Mursid. Kemudian lahir anak kedua bernama Saidi sehingga ia berganti nama menjadi Ayah Saidi,” tambah Zudan.
Diketahui, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Dukcapil Kemendagri) menerbitkan 1.168 dokumen kependudukan bagi masyarakat adat Baduy dalam dan Baduy luar.
Penerbitan dokumen tersebut dilakukan melalui skema jemput bola atau jebol, berkolaborasi dengan Dinas Dukcapil Provinsi Banten, Dinas Dukcapil Kabupaten Lebak, dan dibantu relawan Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI).
Zudan memaparkan, pelayanan yang diberikan dalam kegiatan Jebol Adminduk bagi masyarakat Baduy terdiri dari e-KTP, Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran, dan Kartu Identitas Anak (KIA).
“Kami melakukan perekaman KTP bagi 338 orang, menerbitkan Akta Kelahiran bagi 226 anak, Kartu Identitas Anak (KIA) bagi 194 anak, dan Kartu Keluarga (KK) bagi 410 keluarga,” ujar Zudan, Senin 30 Agustus 2021.
Baca Juga:Antusias Warga Suku Baduy saat Perekaman KTP Elektronik
Pelayanan jemput bola tersebut dilakukan selama tiga hari, mulai dari tanggal 27 sampai dengan 29 Agustus 2021. Meski antusias, masyarakat Baduy mengikuti pelayanan dengan sangat tertib. Protokol kesehatan juga tetap diberlakukan secara ketat.
Oleh karena itu, Zudan berterima kasih pada seluruh pihak yang terlibat dalam menyukseskan kegiatan jemput bola tersebut, khususnya bagi pimpinan adat setempat.
“Saya berterima kasih kepada Puun Yasih, Jaro Alim, dan Jaro Saija selaku pimpinan masyarakat adat Baduy Dalam dan Baduy Luar,” ujar Zudan.
Lebih lanjut, selain melakukan pelayanan tiga hari untuk warga Baduy, sesuai arahan Mendagri Tito Karnavian pelayanan akan dilanjtkan selama satu bulan di desa yang berada dekat dengan warga Baduy.
“Sejalan dengan arahan Mendagri Bapak Tito Karnavian, kami juga akan melakukan pelayanan lanjutan selama satu bulan di balai desa yang dekat dengan suku baduy, yakni di Desa Ciboleger. Kami akan buka sampai malam karena kami tahu banyak warga baduy yang di siang hari sibuk bekerja di ladang,” kata Zudan.