Bantah Disebut Pemecah Belah Umat, Gus Nur: Indonesia Makin Kacau Saat Dia Dipenjara

Gus Nur menanggapi label pemecah belah umat yang dilayangkan untuknya. Gus Nur sebut Indonesia makin kacau saat dia dipenjara.

Hairul Alwan
Rabu, 25 Agustus 2021 | 08:10 WIB
Bantah Disebut Pemecah Belah Umat, Gus Nur: Indonesia Makin Kacau Saat Dia Dipenjara
Dokumentasi - Terdakwa kasus pencemaran nama baik melalui media sosial Sugi Nur Raharja alias Gus Nur (kedua kiri) mengikuti sidang putusan di Pengadilan Negeri Surabaya, Jawa Timur, Kamis (24-10-2019). Majelis hakim menjatuhkan vonis penjara 1 tahun 6 bulan terhadap Sugi Nur Raharja alias Gus Nur. ANTARA FOTO/Kemal Tohir/ZK/ama.

SuaraBanten.id - Sugik Nur Raharja alias Gus Nur bantah Disebut terhadapnya yang sering disebut pemecah belah umat. Tak hanya itu, pendakwah kontroversial Gus Nur disebut biang kisruh di Indonesia.

Gus Nur menanggapi label pemecah belah umat yang dilayangkan untuknya. Gus Nur sebut Indonesia makin kacau saat dia dipenjara.

“Tapi kalaupun enggak ada saya, di luar tetep kisruh kan. Katanya Gus Nur provokator, pemecah belah umat. Ternyata pas enggak ada saya, kabarnya di luar bukan tambah baik, malah tambah kacau,” kata Gus Nur.

Gus Nur (dok pribadi)
Gus Nur (dok pribadi)

Gus Nur menegaskan usai bebas, dia mengaku ingin tetap melangkah di jalan kebenaran.

Baca Juga:Bebas Dari Penjara, Gus Nur Singgung Merapat ke Pemerintah, Mau Nyebong?

Melalui video yang banyak beredar di media sosial, Gus Nur pertama-tama mengatakan, banyak pihak penasaran dengan rencananya usai bebas dari penjara.

Dia memastikan, akan tetap berjuang dengan caranya, tidak menjadi lembek apalagi merapat ke kubu pemerintah.

Gus Nur (dok pribadi)
Gus Nur (dok pribadi)

“Jadi sederhananya banyak pertanyaan: gimana nih setelah keluar? Apa lembek atau lemes, atau mau nyebong atau gimana? Insya Allah tidak ya,” ujar Gus Nur, dikutip dari saluran Youtube Mimbartube, Selasa 24 Agustus 2021.

Gur Nur mengungkapkan, bukan hanya berdakwah, dia juga ingin memastikan seluruh umat bisa merasakan keadilan di Indonesia. Itulah mengapa, sebagai penceramah, dia tak ingin membiarkan ada rakyat yang kelaparan atau mendapat perlakuan semena-mena dari pemerintah.

“Nanti kita ubah strateginya, kalau ada penguasa atau kekuasaan yang melaparkan rakyat, maka kita berusaha mengenyangkan rakyat. Kalau ada kekuasaan yang menggusur rumah rakyat, kita akan bangun rumah rakyat. Begitulah, insya Allah, ungkapnya”

Baca Juga:Top 5 SuaraJogja: Gus Nur Soal Merapat ke Pemerintah, Susi Sebut Ganjar Gubernur Ngehe

Gus Nur (dok pribadi)
Gus Nur (dok pribadi)

“Kalau ada kekuasaan yang membuat rakyat menangis, kita akan usap air mata rakyat tersebut dengan apapun,” tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak