SuaraBanten.id - Banjir kritik, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ganti tema lomba penulisan artikel Hormat Bendera menurut Islam dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2021.
Sebelumnya, BPIP mendapat banyak kritik dari sejumlah tokoh, ulama seperti Ustaz Adi Hidayat hingga Ketua MUI Cholil Nafis dan Wakil Ketua MUI Anwar Abbas.
Awalnya tema lomba tersebut "Hormat Bendera Menurut Hukum Islam dan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam".
Berdasarkan Instagram resminya @bpipri pada Senin (16/8/2021), dua tema tersebut diganti BPIP menjadi Pandangan Agama Dalam Menguatkan Wawasan Kebangsaan dan Peran Masyarakat Dalam Penanggulangan Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh.
Baca Juga:Ustaz Adi Hidayat Soal Lomba Hari Santri: BPIP Harusnya Tanya ke MUI
"Tema Lomba sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dan angka 2 merupakan perubahan dan/atau pengganti dari tema sebelumnya yakni Hormat Bendera Menurut Hukum Islam dan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam," demikian yang ditulis admin @bpipri.
Lewat unggahan tersebut, BPIP pun menyampaikan terima kasih sekaligus permohonan maaf apabila kegiatan lomba karya tulis yang diadakannya kurang sesuai dengan harapan masyarakat.
Ketimbang meniadakan lomba karya tulis tersebut, BPIP memilih mengganti tema lantaran mengklaim animo masyarakat sangat besar menggabungkan kembali nilai-nilai luhur Pancasila agar dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Adapun BPIP merasa senang karena kegiatan lomba karya tulis yang diadakannya tersebut mendapatkan perhatian dari berbagai elemen masyarakat.
"Menyikapi berbagai masukan dan tanggapan masyarakat terkait lomba Karya Tulis yang telah diberitakan di berbagai media massa, maka kami keluarga besar BPIP merasa senang sebagai lembaga baru yang mendapatkan perhatian yang cukup besar dari masyarakat dan tokoh yang telah memberikan komentar, masukan dan sarannya," ujarnya.
Baca Juga:Kritik Ketua MUI ke BPIP: Kesannya Cari Musuh dan Mementahkan Keteguhan Pancasila
"Hal ini juga terlihat banyaknya jumlah pendaftar semenjak diumumkan melalui medsos BPIP hingga sampai dengan saat ini 4 hari sudah tercatat lebih dari 300 orang pendaftar," tambahnya.
Untuk diketahui, BPIP kembali menjadi sorotan kali ini terkait dengan acara perlombaan penulisan artikel tingkat nasional khusus para santri. Hal itu disorot lantaran tema dalam perlombaan dinilai kurang pas.
Hal itu salah satunya seperti apa yang disuarakan oleh Analis Media Sosial sekaligus pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi lewat akun Twitter-nya.
Menurutnya, justru baik santri maupun anak-anak masa kini lebih tertarik dengan tema lain seperti penanganan pandemi dalam pandangan Islam misalnya.
"Sekedar sharing ide buat mimin BPIP. Anak-anak santri NU,MU, anak-anak gen Z, millenial, KPoppers, mereka concernnya ke topik; climate change, tanam mangrove, bantu covid lintas agama, dan lain-lain. Coba topiknya kekinian: pandangan Islam tentang climate change, kerja lintas agama, dan lain-lain," kata Ismail dalam cuitannya yang dipersilakan untuk dikutip Suara.com, Jumat (13/8/2021).
Untuk diketahui tema perlombaan BPIP tersebut yakin pertama, hormat bendera menurut Islam dan kedua, menyanyikan lagu kebangsaan menurut Islam.
Ismail meminta agar BPIP seharusnya mengajak para santri hingga anak-anak masa kini untuk mewujudkan Pancasila dalam konteks kekinian.
"Bagaimana nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai Agama menjawab problem besar manusia," ungkapnya.
Perlombaan tersebut diketahui usai akun Twitter resmi BPIP mengunggah flyer perlombaan tersebut.
Namun, nampaknya perlombaan tersebut menjadi sorotan lantaran tema yang ditentukan dinilai kontroversi.
Tema perlombaan BPIP tersebut yakin pertama, hormat bendera menurut Islam dan kedua, menyanyikan lagu kebangsaan menurut Islam.
Adapun untuk hadiah perlombaan ini Juara akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 7 juta, Juara II uang pembinaan sebesar Rp 5,5 juta dan Juara III uang pembinaan Rp 3,5 juta.