SuaraBanten.id - Rencana DPRD Kota Tangerang membuat baju dinas yang salah satunya menggunakan bahan Louis Vuitton belakangan menjadi sorotan publik.
Sebelumnya beredar pembuatan baju Louis Vuitton mengahbiskan anggaran Rp675 juta, namun setelah ditelusuri lagi pembuatan baju dinas DPRD Kota Tangerang mencapai Rp1,275 miliar.
Anggaran tersebut terdiri dari Rp675 juta anggaran pembuatan baju dinas DPRD Kota Tangerang dengan biaya jahitnya Rp600 juta.
Berbagai kritik berdatangan menyikapi rencana pembuatan baju dinas DPRD Kota Tangerang itu.
Baca Juga:Baju Dinas, Analis: Apakah Anggota DPRD Kota Tangerang Masih Punya Hati Pakai Baju Itu
Salah satu yang turut berkomentar yakni, Pengamat kebijakan publik Universitas Syekh Yusuf, Adib Miftahul. Ia mengkritik keras terkait anggaran baju dinas anggota DPRD Kota Tangerang yang mencapai miliaran.
Adib menilai anggota DPRD Kota Tangerang tak peka dengan krisis saat pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Ia mempertanyakan, apakah jumlah tersebut masuk dalam kategori wajar dengan tingkat ketimpangan ekonomi saat ini.
“Saat ini pandemi Covid-19 membuat hampir semua keluarga was-was akan kondisi ekonomi mereka ke depan. Di saat masyarakat Kota Tangerang khawatir dengan masalah perut, lalu anggaran baju dinas dewan miliaran, saya hanya mau bertanya apakah itu anggota DPRD Kota Tangerang masih punya hati pakai baju itu,” ungkap Adib saat dikonfirmasi, Selasa (10/8/2021).
Dilanjutkan Adib, akan lebih tepat jika anggaran tersebut dialihkan ke sektor yang lebih produktif dan padat karya yang berhubungan langsung dengan kebutuhan pokok masyarakat, daripada untuk belanja pakaian dinas yang hanya dinikmati segelintir orang.
Baca Juga:Punchline Bintang Emon Untuk Dewan Ini: Modal Baju Partai, Pengen Dapat Baju Louis Vuitton
“Bukan soal mahal dan murahnya, tetapi layak tidak di tengah rakyat yang lapar saat pandemi, tetapi anggota dewan punya baju baru yang dibiayai negara? Masih punya hati pakai baju itu,” ucap Adib.