Kisah Pilu Suami, Istri Meninggal di Malam Pertama Saat Berhubungan Intim

Suami kehilangan istri secara mendadak saat sedang bercinta di malam pertama.

Hairul Alwan
Jum'at, 23 Juli 2021 | 13:52 WIB
Kisah Pilu Suami, Istri Meninggal di Malam Pertama Saat Berhubungan Intim
Ilustrasi Menikah (freepik)

SuaraBanten.id - Kisah pilu suami, istri meninggal di malam pertama saat berhubungan intim.

Kisah pilu suami yang istrinya meninggal di malam pertama terjadi di brazil.

Suami kehilangan istri secara mendadak saat sedang bercinta di malam pertama.

Dikutip dari Terkini.id-Jaringan Suara.com dari The Sun via Grid.id, Jumat (23/7/2021) istri meninggal di malam pertama terjadi pada 10 Juli 2021 di kota Ibirite, di negara bagian Minas Gerais, Brasil.

Baca Juga:Diduga Depresi Gagal Tunangan, Guru Perempuan Berhubungan Intim Dengan Siswanya di Sekolah

Sseoramg suami terpaksa kehilangan sang istri yang tiba-tiba pingsan hingga akhirnya meninggal dunia saat keduanya menikmati malam pertama. Sontak kisah tersebut membuat banyak orang bersedih.

Menurut informasi sang pengantin wanita berusia 18 tahun dan pengantin pria berusia 29 tahun. Mereka mengadakan upacara pernikahan yang khusyuk dan bahagia di pertanian keluarga mempelai pria.

Usai upacara pernikahan selesai, pengantin baru itu pun kembali ke rumah untuk menikmati malam pernikahan mereka.

Namun, tak disangka, pada malam pertama saat kedua mempelai sedang memadu kasih, pengantin wanita tiba-tiba menunjukkan tanda-tanda kelainan yang tampak tidak sehat lalu tak berselang lama, ia pun pingsan alias kehilangan kesadaran.

Panik, takut, syok, dan tidak mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi, pengantin pria itu segera berlari keluar untuk meminta bantuan tetangga dan memanggil taksi untuk membawa istrinya ke rumah sakit.

Baca Juga:Ini Lho Jumlah Hubungan Seks Pasutri dalam Seminggu

Namun, sayang, kejadian pilu harus lagi-lagi dialaminya karena beberapa kali ia ditolak oleh sopir taksi, salah satu dari mereka beralasan takut tertular virus.

Beberapa saat kemudian, taksi lain lewat, tetapi pengemudi itu juga menolak untuk membawa pasangan tersebut.

Sebaliknya, pengemudi menyarankan pengantin pria untuk memanggil layanan darurat sehingga mereka dapat mengirim ambulans.

Hanya saja, ketika paramedis tiba, mereka melihat pengantin wanita sudah mengalami kesulitan bernapas dan memastikannya mengalami serangan jantung.

Sayangnya, dalam perjalanan ke rumah sakit, nyawa pengantin wanita tak bisa tertolong dan akhirnya meninggal dunia.

Setelah itu, pengantin pria menceritakan bahwa butuh waktu hingga satu jam bagi ambulans untuk mencapai rumahnya.

Ia berpikir bahwa jika paramedis datang lebih cepat, istrinya bisa diselamatkan, akan tetapi layanan ambulans mengatakan bahwa mobil pertama dibatalkan dan mobil kedua tiba di rumah pasangan itu setelah 21 menit kemudian.

Sementara itu, melalui pemeriksaan medis, polisi setempat memastikan bahwa tubuh pengantin wanita tidak menunjukkan tanda-tanda adanya tindak kekerasan atau pembunuhan.

Tetangga pun bersaksi dengan menegaskan bahwa mereka tidak mendengar teriakan, tangisan minta tolong, atau suara-suara yang tidak biasa sebelum pengantin wanita meninggal.

Kendati demikian, hasil otopsi dan rekam medis menunjukkan bahwa mempelai wanita ternyata memang memiliki riwayat penyakit bronkitis.

Oleh karena itu, disimpulkan bahwa serangan jantunglah yang menyebabkan kematian mendadak sang wanita.

Di sisi lain, ditinggal istri yang baru dinikahi tentu saja membuat sang mempelai pria sangat terkejut dan terluka, begitu pun pihak keluarga.

Pengantin pria mengatakan bahwa setelah kematian mendadak istrinya, ia mengaku tak tahu lagi bagaimana menjalani hidup sendirian di tengah kota ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini