Tolong Gubernur Banten! Nakes RSU Banten Menjerit, 9 Bulan Insentif Belum Dibayarkan

Nakes RSU Banten menjerit, terhitung sejak Oktober 2020 hingga saat ini nakes RSU Banten belum menerima upah insentif dari pemerintah.

Hairul Alwan
Jum'at, 02 Juli 2021 | 18:02 WIB
Tolong Gubernur Banten! Nakes RSU Banten Menjerit, 9 Bulan Insentif Belum Dibayarkan
RSUD Banten. [BantenNews.co.id]

SuaraBanten.id - Gubernur Banten Wahidin Halim nampaknya harus turun tangan soal 9 bulan insentif belum dibayarkan.

Nakes RSU Banten menjerit, terhitung sejak Oktober 2020 hingga saat ini nakes RSU Banten belum menerima insentif dari pemerintah.

Tak hanya itu, untuk memenuhi kebutuhan masker KN95 dan vitamin, petugas garda terdepan penanganan Covid-19 harus rela merogoh kocek sendiri.

Nakes RSU Banten rela merogoh kocek agar dalam menjalankan tugas tidak terpapar Covid-19. Terlebih, saat ini lonjakan kasus di Banten cukup tinggi.

Baca Juga:Batal Dimakamkan di Salatiga, Mbak You Dimakamkan di Bandung

Salah seorang nakes RSU Banten mengaku, mereka terpaksa merogoh kocek sendiri untuk membeli masker dan vitamian lantaran jatah masker dan vitamin para tenaga kesehatan di RSUD Banten terbatas.

“Dari enam orang dalam satu tim hanya diberi tiga makser saja. Kita beli masker sendiri KN95 gimana kalau gak dari uang itu (insentif) sedangkan kita sudah gak ada perhatian suplai vitamin dan masker,” katanya.

Padahal, lanjut dia, saat ini mereka harus berjibaku menangani lonjakan pasien Covid-19 baru yang masuk rumah sakit. Mereka harus menerima pasien segala resiko namun hak insentif yang setidaknya bisa menambah imun semangat belum dibayarkan.

“Kita sudah cape, lelah pasien nambah banyak tapi dari pemerintah gak ada kepastian gini udah kaya mempermainkan kita. Gimana yah demo gak bisa takut dipecat,” katanya.

Selama ini, lanjut dia, mereka hanya mengandalkan honor sebagai karyawan RSUD Banten. Honor dicairkan langsung ke bank milik daerah dan diterima langsung pegawai.

Baca Juga:Ditolak RSU Tangerang Selatan, Pasien Covid-19 Meninggal Dunia

Namun, karena nilainya kecil tidak mencukup untuk menghidupi anak dan istri. Terlebih mereka harus membeli alat pelindung diri sendiri.

“Berapa sih gajinya gak gede kalau gak ngandelin insentif. Mana cukup buat hidupin anak istri. Kita ini bertahan untuk jadi nakes Covid tapi gak ada kepastian,” ujarnya.

Dia menuturkan, saat ini para tenaga kesehatan sudah mulai kelelahan dan tak sedikit dari mereka yang terpapar Covid-19. Dalam sehari pasien baru Covid-19 yang masuk ke RSU Banten mencapai 20 pasien sehingga pihak manajemen merubah ruang IGD menjadi ruangan perawatan ICU pasien Covid-19.

“Makanya kasih imun kita, insentif kita supaya gak tumbang banget,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini