Puting Beliung Laut Ngamuk di Perairan Selat Sunda, Nyaris ke Perlintasan Merak-Bakauheni

Angin puting beliung laut ngamuk di perairan Selat Sunda.

Hairul Alwan
Sabtu, 19 Juni 2021 | 09:15 WIB
Puting Beliung Laut Ngamuk di Perairan Selat Sunda, Nyaris ke Perlintasan Merak-Bakauheni
Angin puting beliung laut ngamuk di dekat perlintasan kapal Merak-Bakauheni. [IST]

SuaraBanten.id - Angin puting beliung laut ngamuk di perairan Selat Sunda, Jumat (18/6/2021) sore. Angin puting beliung laut ngamuk di perairan Selat Sunda nyaris ke Perlintasan Merak-Bakauheni.

Angin puting beliung laut ngamuk. Jika terkena angin puting beliung laut ngamuk kapal oleng. Angin puting beliung laut ngamuk di perairan Selat Sunda tepatnya di sekitar Pulau Tempurung berdekatan dengan jalur perlintasan kapal Merak Bakauheni.

Informasi yang dihimpun SuaraBanten.id, video yang beredar melalui pesan singkat WhatsApp di Cilegon terjadi Waterspout atau angi puting beliung laut diduga di perairan Selat Sunda menghebohkan warga.

Terlihat dalam sebuah video yang beredar dengan durasi kurang lebih 30 detik, memperlihatkan angin puting beliung berputar kencang di atas laut Selat Sunda.

Baca Juga:Parah Banget! Cek Handphone, Suami Temukan Video Ena-ena Istri Dengan Pria Lain

Koordinator Data dan Informasi BMKB Serang Tarjono mengatakan, Waterspout merupakan angin puting beliung tengah laut. Ia membenarkan peristiwa angin puting beliung terjadi di perairan Selat Sunda.

"Iya tadi terjadi di laut Selat Sunda. Durasinya berkisar antara 5 sampai 10 menit saja. Kalau angin puting beliung itu mengenai kapal, pasti oleng," kata Tarjono di Cilegon.

Tarjono mengungkapkan, peristiwa angin puting beliung yang terjadi di perairan Selat Sunda pihaknya hanya bisa mendeteksi dari sel-sel elektron awan hitam atau awan Cumulonimbus.

"Itu dari siang juga sudah terdeteksi adanya kumpulan awan tersebut. Karena cuaca sedang buruk," katanya.

Dijelaskan Tarjono, pada Jumat ini cuaca memang sedang buruk di wilayah Jabodetabek dan Banten seperti Cilegon, Serang dan sebagainya.

Baca Juga:UAS Ceramah Soal Anjing Peliharaan, Netizen: Pelihara Daun Muda Kiamat Dinjak Unta

Lebih lanjut Tarjono mengungkapkan terjadinya angin puting beliung merupakan pertumbuhan awan cumulonimbus di satu wilayah. Awan tersebut banyak sekali mengandung uap air dan banyak mengandung sel-sel elektron kelistrikan.

"Dia (awan Cumulonimbus-red) lebih spesifik dibandingkan awan yang lain," terangnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihaknya belum mendapatkan informasi terkait dengan adanya kerusakan di terhadap kapal yang ada di perairan Selat Sunda.

"Sampai saat ini, belum ada laporan terkait kerusakan kapal yang ada di Selat Sunda," pungkas Tarjono.

Kontributor : Adi Mulyadi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak