SuaraBanten.id - Menteri Sosial atau Mensos Tri Rismaharini bongkar penerima bansos atau bantuan sosial tidak tepat sasaran. Perempuan yang akrab disapa Risma itu bongkar penerima bansos kebanyakan kerabat lurah dan kepala desa.
Penerima bansos kebanyakan kerabat lurah dan kepala desa dibongkar Risma usai menerima laporan dan protes atas hal tersebut. Karena itu, bansos berupa Program Keluarga Harapan (PKH) tidak tepat sasaran.
“UU data (penerima manfaat) itu ada di pemda, kemudian pemda meminta ke desa atau kelurahan. Kami banyak dikomplain karena itu keluarganya kepala desa, lurah dan sebagainya,” ujar Risma, dikutip dari terkini.id-Jaringan Suara.com, Rabu 16 Juni 2021.
Karenanya, Risma memastikan ia sedang melakukan pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Risma klaim pemutakhiran data saat ini sudah mencapai 90 persen.
Baca Juga:Viral Cekcok Ibu-ibu dengan Komunitas BMX dan Skate di Stadion Maulana Yusuf Serang
“Saat ini pembenahan data sudah 90 persen. Kami saat ini sedang melakukan pemetaan-pemetaan karena di dalam PKH unsurnya sangat beragam misalnya ada anggota yang disabilitas maka akan mempengaruhi penerimaan-penerimaan,” terang mantan Wali Kota Surabaya ini.
Ia kemudian mengatakan bahwa data penerima bansos akan mudah terdeteksi, lebih transparan dan mudah dipantau oleh siapa saja.
Risma menerangkan bahwa pihaknya akan membuka usulan tersebut teruntuk desa hingga struktur terkecil seperti RT dan RW.
“Oleh karena itu nanti ke depan usulan itu akan kami buka mulai dari desa, kelurahan, RT, RW itu akan bisa dipantau oleh siapa saja,” tandasnya.
Baca Juga:Selidiki Dugaan Penganiayaan, Polisi Bongkar Kuburan Pria 61 Tahun di Pandeglang