SuaraBanten.id - Melukis dengan media genteng, karya Sasongko dikenal hingga Eropa. Pria bernama lengkap Sasongko Cahyo Suyoto warga Warung Mangga RT01/RW02 Kelurahan Panunggangan, Kecamatan Pinang ekspresikan karya lewat genteng.
Tak seperti seni lukis kebanyakan yang menggunakan media kanvas atau kertas sebagai media lukis Sasongko menggunakan barang bekas untuk melukis. Lewat lukisan diatas genteng, karya Sasongko dikenal hingga Eropa persisnya hingga Italia.
Tinggal di tengah kota, memilih barang bekas menjadi media lukisnya, adalah pilihan pria 43 tahun ini. Sasongko mengungkapkan, memilih genteng tidak ada inspirasi khusus, namun bisa melukis dimana aja dengan media apa saja adalah prinsipnya sebagai seorang seniman.
“Setiap harinya, saya bisa melukis lima genteng, dan ratusan karya saya lahirkan setiap bulannya. Pesanan saya didominasi melukis wajah-wajah pemesan, tidak sedikit juga gambar-gambar untuk pajangan di café-café,” ungkap Sasongko, Selasa (11/5/21).
Baca Juga:Fakta Baru Cekcok Sepasang Kekasih Perempuan Dibakar, Korban Meninggal
Kata Sasongko, karyanya dapat dinikmati berbagai kalangan. Terbukti, hasil karya tangan kreatifnya ia bandrol mulai dari Rp 50 ribu dan termahal Rp 2,5 juta. Namun, karya Sasongko lebih banyak dilirik pasar Eropa, salah satunya Italia.
“Entah kenapa, mungkin karena lukisan seperti ini masih jauh dari kebutuhan masyarakat. Sehingga, yang melirik lebih banyak orang luar. Tapi, untuk pameran-pameran kecil saya cukup sering gelar di wilayah Tangerang, terakhir dua tahun saya buka workshop di alamsutera,” jelasnya.
Tak sekadar di atas genteng, pria lulusan Universitas Sebelas Maret ini juga sering menggoreskan kuas catnya diatas sisa palet, talenan hingga kertas nasi. Tak sampai disitu, Sasongko juga membuka Sanggar Budaya Sekar Nusantara. Sebuah sanggar yang diperuntukkan Sasongko untuk melatih anak-anak sekitar untuk melukis.
“Aktivitas sanggar ini tak hanya melukis, kami juga suka melatih anak-anak bermain alat music, menari hingga drama kolosal. Intinya, sanggar ini bisa menjadi wadah anak-anak untuk berekpresi dan berkreatifitas ditengah kosongnya aktivitas sekolah,” katanya.
Kata Sasongko, melukis di atas genteng masih menjadisesuatu hal yang baru terlebih di Kota Tangerang. “Dengan itu, saya senang jika dunia lukis di atas genteng ini bisa dilirik banyak pihak, terlebih bisa menjadi keunikan tersendiri bagi Kota Tangerang,” tutup Sasongko.
Baca Juga:Polisi Bongkar Modus Pemudik Ngumpet di Pikap Ditutup Terpal