Dari pengalamannya berjualan bungkus ketupat, pembeli bakal ramai menjelang H-1 lebaran Idul Fitri.
"Biasanya mulai rame sebelum besok lebaran. Kalau sakarang masih biasa," ungkapnya.
Pardi mengaku, dirinya membawa 15 karung janur kelapa untuk ketupat. Setiap karungnya, diperkirakan 2 ribu lembar janur.
Dalam sehari, lanjut Pardi, sekira 500 lembar janur lebih habis dibeli.
Baca Juga:Janur Ketupat Lebaran di Serpong Belum Laku, Mungkin Harganya Diturunkan
Meski tahun ini masih dalam pandemi Covid-19, tetapi penjualan bungkus ketupat lebaran ini tak jauh berbeda dengan masa normal.
"Harganya nggak berubah, rata-rata jumlah pembelinya juga nggak berubah biasa-biasa aja. Sama seperti lagi nggak pandemi," ungkapnya.
Meski begitu, dengan bungkus ketupat yang kurang diminati, dirinya tak bisa berbuat banyak.
Kemungkinan, salah satu strategi agar laku yakni mengurangi harga jualnya.
"Mungki nanti bakal dikurangin harganya, dari Rp1 ribu, jadi Rp 700 satu buah," sebutnya.
Baca Juga:Jadwal Buka Puasa Serang Banten, Senin 10 Mei 2021
Padahal untuk mengangkut puluhan karung janur ketupat itu dirinya membayar ongkos mobil dari Menes ke Serpong Rp800 ribu. Jumlah itu, belum termasuk harga beli janur dan upah kuli yang mengambil janurnya di pohon kelapa.