Ia melanjutkan bahwa ada masa di mana ia merasa sedih saat tidak memiliki uang dan merindukan orangtua.
Di saat seperti itu, ia mengunjungi Gereja dan memohon kepada Tuhan agar diperkenankan memasuki rumah ibadah itu untuk mendoakan orang-orang terdekatnya.
"Ada kalanya saya dalam keadaan yang bener sedih, kedinginan, winter, belum lagi apa lagi itu sudah mendekati Hari Natal, semua nyala-nyala, banyak kue-kue, kita hanya bisa lihat," ujar Habibie.
"Nah, dalam keadaan itu, kalau saya merindukan orang tua, saya masuk ke gereja. Di depan Gereja saya bilang, 'Tuhan, gedung ini dibuat oleh manusia yang cinta padamu, saya juga cinta padamu Tuhan, dan saya yakin hanya ada satu Tuhan Yang Maha Esa. Perkenankanlah saya masuk ke ruangan ini dan berdoa untuk kamu, untuk orang tua saya, dan kawan-kawan saya. Perkenankanlah'," ujarnya mengenang.
Baca Juga:CEK FAKTA: Foto Romo Van Lith dan Kyai Ahmad Dahlan di Gereja Tidak Benar
Habibie mengaku bahwa ia tidak masalah dengan suasana Gereja yang dipenuhi musik dan lilin. Ia akan duduk di bangku paling belakang dan melakukan ibadah.
"Terus saya masuk, ada lilin, ada musik, nggak apa-apa, saya di bangku terakhir, duduk, walau sedikit keroncongan, 'Allahu akbar' (melakukan gerakan takbiratul ihram)," pungkasnya.