Kritik Tengku Zulkarnain Soal Menpan RB Pemecat ASN Radikal, Jangan-jangan?

Mantan Sekjen MUI atau Majelis Ulama Indonesia, Tengku Zulkarnain baru-baru ini menuliskan kritik pedasnya melalui media sosial Twitter.

Hairul Alwan
Rabu, 21 April 2021 | 03:16 WIB
Kritik Tengku Zulkarnain Soal Menpan RB Pemecat ASN Radikal, Jangan-jangan?
Tengku Zulkarnain dalam channel Youtube Tengku Zulkarnain Official menyangkal ceramah terkait kulit hitam (Youtube)

SuaraBanten.id - Kritik Padas Tengku Zulkarnain Soal Menpan RB Pemecat ASN Radikal: Jangan-jangan?

Mantan Sekjen MUI atau Majelis Ulama Indonesia, Tengku Zulkarnain baru-baru ini menuliskan kritik pedasnya melalui media sosial Twitter.

Tengku Zulkarnain melontarkan kritik padasnya Kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) terkait pemecatan banyak ASN.

Pemecatan tersebut dilakukan dengan alasan mereka terpapar radikalisme sehingga harus menjadi bahan evaluasi bagi Pemerintah. Tengku Zulkarnain mempertanyakan ASN seperti apa yang dipecat karena terpapar radikalisme itu.

Baca Juga:Makam 7 Sumur 7 di Lebakwana Kramatwatu, Banyak Disalahgunakan Paziarah

Adapun kritik sekaligus pertanyaan Tengku Zulkarnain ditujukan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Tjahjo Kumolo. Seperti diketahui, baru-baru ini Tjahjo Kumolo mengaku telah memecat banyak ASN.

Menanggapi hal tersebut, Tengku Zulkarnain menuangkan opininya seraya membagikan sebuah portal berita yang berkaitan dengan pemecatan itu.

"Menteri Tjahjo Kumolo banyak pecat ASN Radikal," buka Tengku Zul, seperti dikutip terkini.id-Jaringan Suara.com Selasa (20/4/2021).

Tengku Zul dalam cuitannya lantas merasa curiga bagaimana sosok-sosok ASN radikal yang dipecat tersebut.

Ia bahkan menebak apakah jangan-jangan yang dimaksudkan radikal itu adalah mereka yang taat salat lima waktu di masjid.

Baca Juga:Tengku Zul Curiga Pemecatan ASN Gegara Sholat, Publik: Ingat Puasa Tadz

Lalu aktif pengajian, memakai celana gantung, berjenggot, serta berjilbab panjang bagi yang wanita.

"Jangan jangan yg disangka radikal karena sholat 5 waktu ke mesjid, aktif pengajian, pakai celana gantung, pakai jenggot, pakai kerudung panjang (wanita)."

Untuk itu, Tengku Zul pun menyampaikan bahwa Pemerintah wajib mengevaluasi ucapan Menpan RB, Tjahjo Kumolo.

"Pemerintah wajib evaluasi ucapan sang Menteri...," pungkas Tengku Zul.

Cuitannya tersebut kontan ramai dikomentari oleh netizen. Bahkan beberapa ada yang menudingnya telah bersuuzan.

"Tuduhan² ustad tersebut bisa berbau su'udzon krn menggunakan kata "jangan-jangan" yg bermaksa sesuatu yg belum terbukti kebenarannya... Mohon ma'af hny mengingatkan saat ini kita sedang berpuasa ustad," ujar akun W170no, sebagaimana dikutip terkini.id.

"Puasa2 masih juga bikin hasutan aja kamu zul,,gitu mau di bilang uztad,,haacchhh...," timpal akun Zooem5.

"Waduh tadz jang pakai kata "jangan jangan" dong kok seolah olah penggiringan opini, bulan adem ini tadz, maaf," tanggap akun Nofikriwiel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini