SuaraBanten.id - Ustaz Adi Hidayat menegaskan hadis yang menyebut tidur saat puasa merupakan ibadah adalah hadis palsu.
Hal tersebut diungkapkan Ustaz Adi Hidayat dalam video ceramahnya yang diunggah di akun Youtube Shirathal Mustaqim, Senin (19/4/2021).
Tampak dalam video itu Ustaz Adi Hidayat awalnya membacakan pertanyaan dari seorang jamaah yang menanyakan soal hadis tersebut.
"Hadis yang menyebutkan tidurnya orang puasa adalah ibadah termasuk hadis sahih?," tanya seorang jemaah ke Ustaz Adi Hidayat.
Baca Juga:Ustaz Zacky Mirza Dikabarkan Meninggal? Tegas Istri Katakan Ini
Ustaz Adi Hidayat dengan tegas menyatakan hadis tersebut tidak sahih dan palsu. Bahkan, menurutnya hadis itu sangat palsu.
"Banyak orang malas pakai alasan hadis yang dimaksud. Kami sampaikan dan kami tegaskan bahwa hadis yang dimaksud itu palsu. Bukan hadis sahih, tapi hadis palsu. Bahkan, bukan cuma palsu, tapi palsu banget," tegas Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat memaparkan secara detail terkait hadis tersebut. Menurut Ustaz Adi Hidayat, hadis itu bermasalah mulai riwayat perawinya hingga maknanya yang bertentangan dengan semangat Ramadan.
"Yang pertama, riwayatnya bermasalah dan yang kedua, mohon maaf, itu bertentangan dengan spirit Ramadan. Nabi meminta kita untuk meningkatkan ibadah, lalu Anda mengambil alasan untuk keluar dari semangat itu," tuturnya.
Mengutip Terkini.id-Jaringan Suara.com, Ustaz Adi Hidayat dalam video itu juga menyinggung soal tulisan Syekh Mustafa Abdul Aziz Ath Tholabulusi soal kewajiban berpuasa bagi umat muslim.
Baca Juga:"La Illa...," Bruk! Ustadz Zacky Mirza Ambruk Saat Ceramah di Pekan Baru
"Coba Anda bayangkan, Syekh Mustafa Abdul Aziz Ath Tholabulusi menulis kitab Ash Shiyam, di halaman ke-13 di paragaraf yang ke-3 di baris ke-2 sampai dengan ke-3. Beliau sampaikan bahwa ayat pertama puasa itu ketika mewajibkan kepada umat Nabi Muhammad SAW. Itu turun di hari Senin, tanggal ke-2 Sya’ban tahun ke-2 Hijriyah," jelasnya.
Ustaz Adi Hidayat pun mengatakan, perintah wajib puasa turun untuk umat Nabi Muhammad pada waktu Perang Badar sedang berlangsung.
"Saat turun perintahnya, itu Masya Allah, mereka berjuang di bulan Ramadan dengan panas terik, masih ada juga yang berperang di Perang Badar," ungkapnya.
Selanjutnya, Ustaz Adi Hidayat kembali menegaskan bahwa hadis yang menyebut tidurnya orang puasa adalah ibadah hanya merupakan alasan bagi segelintir orang untuk menghindari ibadah di bulan Ramadan.
"Maka tiba-tiba muncul orang-orang belakangan, sahabat (Nabi) bukan, tabiin bukan, tidak dekat dengan Allah, pahala belum banyak, belum ada jaminan surga, lantas anda ingin menghindari, Nabi mengatakan tingkatkan ibadah, anda (malah) menghindari ibadah dengan alasan tidur. Maka bagaimana anda katakan itu hadis? Mustahil!," ujarnya.