“Saya pernah jatuh itu di tahun 2019. Puyuh saya terserang virus AI (Avian Influenza) jadi dalam seminggu mati semua. Kurang lebih kerugian saya 280 juta. Dari pengalaman itu, saya gali, saya konsultasi dengan para ahli ternyata saya belum menerapkan program vaksinasi pada puyuh. Setelah itu saya buat program vaksinasinya, alhamdulillah mudah-mudahan tidak terserang virus lagi,” ungkapnya.
Baginya pengalaman tersebut merupakan pelajaran berharga dan tantangan utama untuk para peternak puyuh untuk tidak mengabaikan program vaksinasi pada puyuh. Kini semua puyuh yang ia ternak sudah divaksinasi dengan vaksin AI dan vaksin ND. Vaksinasi AI ia terapkan setiap 2,5 bulan dan untuk vaksin ND setiap 1,5 bulan.