"Kalau perempuan ya harus perempuan yang mandiin, kalau laki-laki ya harus laki-laki lagi, setelah itu diwajibkan untuk solat ke masjid kasunyatannya solat dua rokaat, nanti biasanya diarahkan sama yang penjaganya," ujarnya.
Pada saat musim pandemi ini, pengunjung di masjid kasunyatan tergolong normal dan tidak dibatasi. Meski begitu pihak pengurus masjid tetap mematuhi aturan pemerintah untuk menjaga protokol kesehatan.
"Biasa aja dimasa pandemi ini, sama seperti biasanya juga, ada aja pengunjung yang dari luar daerah, kemarin juga ada yang dari Kalimantan, sekarang ada yang dari Depok dan Bogor, yang sedang itikap selama 7 hari dan 40 hari," ungkapnya.
Kata dia, air kulah masjid kasunyatan itu terdapat sumber dan tidak bisa kering, sumber muncul dari beberapa sudut dan keluarnya besar. Meski begitu, pihaknya bersama pengurus masjid selalu melakukan pengurasan setiap 2 tahun sekali.
Baca Juga:Terbuat dari Kayu, Masjid Tertua di Langkat Ini Masih Berdiri Kokoh
"Kami tetap kuras meskipun saat menguras tidak kering, waktunya itu selama dua tahun sekali," pungkasnya.
Kontributor : Adi Mulyadi