SuaraBanten.id - Sebanyak enam nelayan Puloampel terombang ambing selama berjam- jam di tengah laut, Rabu (24/3/2021). Keenam nelayan itu yakni, Wadin (31), Sampurno (55), Naseh (40), Suja’I (50), Suhemi (23), dan Wanda (21).
Mereka adalah warga Kampung Ambaru, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang menuju Pulau
Saat melaut kapal yang mereka tunggangi mengalami kecelakaan.
Diduga kecelakaan itu tersebut akibat kapal nelayan dihantam gelombang tinggi.
Baca Juga:Dua Nelayan di Nias Selatan Hilang Saat Melaut
Beruntung keenam nelayan itu selamat mesti harus terombang ambing di laut selama sekira 2 jam.
Karena cuaca dan gelombang tinggi, kapal yang dinakhodai oleh Wadin diterpa ombak kencang sehingga kapal tersebut terbalik.
Kasubid Pemulihan dan Peningkatan Fisik Sosial Ekonomi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, Farid Afandi membenarkan adanya laka laut yang terjadi di sekitaran Pantai Munir Pulo Panjang Desa Pulo Panjang, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang.
“Benar telah terjadi kecelakaan, kapal yang membawa 5 ABK tersebut pada sekitar pukul 12.15 WIB mengalami patah di panjang sayap kapal sebelah kiri akibat dihantam ombak sehingga kapal terbalik,” ujarnya.
Saat kapal terbalik, para korban mencoba naik ke punggung kapal dan meminta tolong kepada kapal yang sedang memancing di sekitar TKP (Tempat Kejadian Perkara).
Baca Juga:Viral Video Kapal Asing Bebas Keruk Ikan di Natuna, Nelayan: Kami Kesulitan
Pada pukul 14.15 WIB nakhoda beserta kelima ABK tersebut berhasil dievakuasi ke Wilayah Grenyang. Dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa, namun satu perahu mengalami rusak berat.