"Dia datang ke kosn saya pakai atribut lengkap pegawai Kemendagri. Banyak mengobrol pekerjaan dan saat itu saya juga masih percaya. Tapi ujung-ujungnya dia minjem duit lagi," paparnya.
Tak berhenti di situ, IF yang berprofesi sebagai karyawan manufacturing itu menuturkan, SPS kembali meminjam uang kepadanya.
Alasannya pun beragam, mulai dari beli laptop hingga untuk mengurusi pemakaman neneknya di Medan.
"Alesannya itu pertama untuk beli laptop, terus untuk urus beasiswa, lalu untuk urus opung atau neneknya di Medan dan ada juga alesan karena orangtuanya sakit," tuturnya.
Baca Juga:Pemprov Kaltim: Waspada Penipuan Pengadaan Lahan IKN
IF mulai curiga, ketika pembayaran piutangnya telat dari tanggal yang dijanjikan pada Januari 2021.
Meski sudah menagih, tetapi sia-sia lantaran alasannya sama, dana hibah akhir tahun belum cair.
IF kemudian berinisiatif untuk memastikan kepastian status SPS yang meengaku pegawai di Kemendagri. Dia pun tercengang, setelah mengetahui bahwa nama SPS tak pernah tercatat sebagai pegawai Kemendagri.
"Nama SPS ternyata enggak pernah jadi pegawai di Kemendagri. Lalu info dari teman saya, dilihat dari foto id-cardnya pun tidak sesuai. Harusnya fotonya pakai seragam coklat, bukan putih," ungkap Sarjana Hukum tersebut.
Ternyata, IF tak sendiri menjadi korban penipuan SPS yang mengaku oknum pegawai Kemendagri itu. Ada tiga penyintas Covid-19 yang karantina di RLC juga menjadi korbannya.
Baca Juga:Tertipu Pacar, Seorang Wanita Tega Kuras Rekening Ibu hingga Rp 1,4 M
"Amsyong, niat bantu malah kena tipu. Selain itu, dari luar juga masih ada lagi. Karena waktu saya ke rumahnya di Reni Jaya Pamulang, ternyata ada juga orang yang lagi nyari dia," tukasnya.