Dengan alasan ini, sambung Tengku Zul, jadi penyebab Soeharto tidak memanggil kader NU untuk menjadi pejabat kabinet.
Ia juga menyindir NU yang kini menurutnya lebih dekat dengan pemerintah. Ia juga mengaitkan hal ini dengan dekatnya NU dan PDIP.
“Di zaman Bung Karno NU bergabung dengan Nasakom, (Nasionalis, Agama dan Komunis). Di Pemilu 1971 NU peserta Pemilu dan Oposisi. Tahun 1973 NU di-fusikan menjadi PPP bersama Perti dan Pamusi. Itulah kenapa kader NU tidak dipakai zaman Pak Harto. Sekarang dipakai karena mesra dengan PDIP?” ujarnya lagi.
Baca Juga:Heboh UU ITE Dibandingkan dengan Kitab Suci, Tengku Zul: Merasa Jadi Tuhan?