SuaraBanten.id - Seorang anak dipasung 1 tahun sampai kelaparan hingga makan tinja sendiri. Si bocah dimasukkan ke dalam drum oleh orangtuanya dan dikunci.
Sehingga anak itu tidak bisa keluar. Aksi biadab orangtua ini terungkap setelah polisi membebaskan anak tersebut. Kini anak itu berusia 11 tahun. Dia dipasung sejak umur 10 tahun.
Menyadur The Sun, Selasa (2/2/2021) kepolisian Brasil berhasil menyelamatkan seorang bocah lelaki berusia 11 tahun yang dipasung di dalam drum oleh keluarganya.
Petugas menemukan bocah itu telanjang, tangan dan kakinya dirantai ke sebuah drum dan ditempat di bangunan kecil serta sempit.
Baca Juga:Kasus Gangguan Mental Meningkat, Apakah Bisa Ditanggung Asuransi?
Petugas berhasil menyelamatkan anak tersebut pada 30 Januari, setelah tetangga bocah itu melaporkan bahwa ia sudah lama tidak tampak di lingkungannya.
Ayah bocah tersebut beserta pacar dan putrinya ditahan oleh pihak berwenang, karena dicurigai sengaja melakukan penyiksaan.
Menurut keterangan polisi, bocah lelaki itu dipaksa berdiri di dalam drum setiap hari, bahkan disuruh buang air kecil dan besar di dalamnya.
Petugas menjelaskan bagaimana mereka menemukan bocah malang itu tidak berpakaian, lemah dan dengan tanda-tanda kekurangan gizi.
Kakinya bengkak karena terus berdiri. Petugas juga menemukan rinja dan bau pesing yang menyengat.
Baca Juga:Sejak 2017, Sudah Tiga Ribu Lebih Orang Dibebaskan dari Pemasungan
Polisi harus menggunakan pemotong besi untuk membebaskan bocah itu dari rantai dan saat penyelamatan tersebut bocah itu merintih: "Saya hanya ingin makan."
Bocah tersebut kemudian dilarikan ke rumah sakit di sekitar tempat tinggalnya sebelumnya akhirnya dirawat oleh bibi dari pihak ayahnya.
Menurut laporan media lokal, dia mengatakan kepada polisi bahwa ayahnya dengan kejam melemparkan cairan pemutih dan air dingin ke badannya.
Anak tersebut juga memberikan kesaksian bahwa dia tidak makan apapun selama tiga hari dan mengalami penyiksaan tersebut sejak dia berusia 10 tahun.
"Dia bahkan makan kotorannya karena dia tidak punya makanan. Saya sudah bekerja di polisi selama 23 tahun, dan kami telah melihat semuanya, tetapi itu tidak pernah terjadi." jelas Sersan Mike Jackson, yang membantu membebaskan anak itu.
Ayah bocah itu, yang bekerja sebagai petugas kebersihan, diduga menganggap putranya tidak betah di rumah dan dia memutuskan untuk melakukan tindakan tersebut untuk memberinya pelajaran, menurut laporan polisi.
Dia dan pacarnya, yang berprofesi sebagai pembantu, ditangkap saat mereka kembali ke rumahnya dari supermarket. Dia dituduh membiarkan penyiksaan terjadi tanpa adanya niat untuk menolongnya.
Menurut media lokal, jika terbukti bersalah, ayah bocah tersebut terancam penjara maksimal delapan tahun penjara.