RS Rujukan Covid-19 Penuh, Pemkot Tangsel Khawatir Muncul Klaster Keluarga

Tingginya kasus positif Covid-19, berdampak pada jumlah ketersediaan kamar Rumah Sakit (RS) rujukan.

Dythia Novianty
Senin, 25 Januari 2021 | 07:23 WIB
RS Rujukan Covid-19 Penuh, Pemkot Tangsel Khawatir Muncul Klaster Keluarga
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie. [Suara.com/Wivy]

SuaraBanten.id - Tingginya kasus positif Covid-19, berdampak pada jumlah ketersediaan kamar Rumah Sakit (RS) rujukan. Seperti yang terjadi di Tangerang Selatan (Tangsel).

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan meminta peran aktif Satgas Covid-19 di tingkat bawah untuk menerapkan SOP isolasi mandiri berkualitas kepada warganya.

Hal itu diungkapkan wakil wali kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie, dalam menyikapi penuhnya rumah sakit rujukan Covid-19 baik negeri dan swasta di Kota Tangerang Selatan.

“Isolasi mandiri menjadi alternatif utama yang harus dijalani oleh para pasien Covid-19,” kata Benyamin Davnie, dilansir laman BantenHits, Senin (25/1/2021).

Baca Juga:Pasien Covid-19 Wafat Tanpa Pertolongan, 75 RS di Jabodetabek Penuh

Ia menjelaskan, pasien Covid-19 di 14 rumah sakit swasta dan satu RSU Kota Tangerang Selatan sudah penuh. Untuk kapasitas ruang isolasi pun sudah mencapai 93 persen.

Atas kondisi ini, menurut Benyamin, alternatif yang dilakukan yakni meminta masyarakat yang terpapar Covid-19 untuk menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Namun, di sisi lain ia juga khawatir akan munculnya kluster keluarga apabila pasien Covid-19 menjalani isolasi di rumah masing-masing.

“Kluster keluarga ini adalah penularan yang tertinggi di Tangsel,” jelasnya.

Oleh karenanya, kata Benyamin, pemkot Tangsel telah menerbitkan sebuah arahan atau SOP isolasi mandiri yang berkualitas.

Baca Juga:Suntik Vaksin, Nakes COVID-19 Tangsel Pusing, Gatal-gatal, dan Ruam Merah

“Pertama yaitu komunikasi dengan puskesmas tentunya harus lancar, kedua yaitu lingkungan setempat untuk suplai makanan itu juga harus dijamin oleh satuan tugas di tingkat bawah. Kami kira ini yang harus lebih ditingkatkan ke depannya,” terangnya.

Ia pun tidak mengharapkan, dengan adanya isolasi mandiri yang justru kondisi pasien malah menjadi parah dan menimbulkan penularan baru di tingkat keluarga. Perlunya upaya serius yang dilakukan oleh tim satgas Covid-19 di tingkat bawah.

“Itu yang sangat penting. Sambil kita tugaskan puskesmas untuk men-tracing. Hari ke hari harus diikuti perkembangannya,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini