SuaraBanten.id - Lockdown, pembatasan gerak warga, dan berbagai istilah yang intinya meminta anggota masyarakat untuk tetap berada di rumah diserukan demi memutus rantai pandemi COVID-19. Perusahaan survei TomTom pun menilik situasi dari sudut penggunaan jalan raya di lima benua.
Hasilnya indeks lalu lintas 2020 terkait angka kemacetan di 416 kota yang tersebar di 57 negara mencatatkan telah terjadi penurunan secara global pada 2020.
Melansir Carscoops, penurunan dimulai pada April dan berlangsung setidaknya selama dua bulan berikutnya karena banyak negara menutup sekolah dan bekerja dari rumah.
Sedangkan tingkat lalu lintas mulai kembali pulih di beberapa tempat dengan Moskwa sebagai kota yang memiliki tingkat kemacetan tertinggi sebesar 54 persen. Dengan demikian perjalanan selama 30 menit akan memakan waktu 54 persen lebih lama daripada kondisi awal pandemi di Moskwa.
Baca Juga:Pandemi 2020, Ekspor Mobil Listrik Murni dan Hidrogen Korea Selatan Tumbuh
Ibukota Rusia ini diikuti Mumbai, Bogota dan Manila. Ketiga kota tadi memiliki tingkat kemacetan 53 persen. Sementara kota Istanbul berada di posisi kelima dengan presentase 51 persen.
Di Amerika Serikat, Los Angeles dianggap sebagai kota paling padat dengan rating 27 persen. Meskipun kota ini terkenal dengan lalu lintasnya yang buruk, kota ini hanya menempati peringkat ke-85 secara global.
Kota-kota Amerika lain yang masuk dalam daftar adalah New York (26 persen), Miami (23 persen) San Francisco (21 persen) dan Baton Rouge (20 persen). Kelimanya mengalami penurunan kemacetan dengan level turun 15 persen di Los Angeles dan San Francisco.
Meski mengalami penurunan, daftarnya tidak banyak berubah dari masa sebelum pandemi. Namun Miami dan Baton Rouge menggantikan San Jose dan Seattle di lima besar.
Baca Juga:Kaleidoskop Oto: Launching Bersamaan Dua Mobil Sekaligus pada 2020