SuaraBanten.id - Melihat mobil tampil kinclong, ya siapa tidak suka? Selain tampak keren, oran bakal menilai, betapa pemiliknya tekun merawat kendaraan. Namun jangan salah, terlalu rajin melakukan pemolesan kendaraan juga tidak disarankan. Apalagi bila ada "tanda" setelah dipoles terlihat mengilap dan sesudahnya cepat kusam.
Apakah ada dampaknya bagi cat body mobil bila permukaannya terlalu sering dipoles?
Faktanya, seperti dikutip kanal otomotif Suara.com, jejaring SuaraBanten.id, dari Deltalube, memoles body mobil dengan interval yang rapat atau frekuensi tinggi, mampu merusak lapisan cat paling luar atau bagian pernis.
Pasalnya ketika melakukan poles body, lapisan pernis sedikit demi sedikit ikut terkikis sehingga memunculkan tampilan mengilap. Padahal cat mobil sendiri hanya memiliki lapisan setebal 20-40 mikron.
Baca Juga:Viral Video Kecelakaan Chacha Sherly: Truk Boks Terguling, Cuaca Buruk
Jika poles body dilakukan secara berlebihan, risikonya lapisan pernis semakin menipis dan menyentuh lapisan cat. Jika lapisan pernis sudah hilang, cat mobil jadi terlihat kusam.
Idealnya, memoles body mobil dilakukan setiap enam bulan sekali untuk kendaraan yang sering diparkir di area terbuka dan terkena paparan sinar matahari langsung. Jika mobil tersimpan di area tertutup, satu tahun sekali sudah cukup dilakukan dan tidak berisiko merusak cat.
Tidak hanya itu, cairan pemoles yang digunakan pun harus diperhatikan agar tidak merusak cat saat melakukan pemolesan. Untuk amannya, sebaiknya menggunakan cairan poles berbahan water base bukan yang berbahan dasar silikon.