Alasan Wali Kota Tangsel Belum Juga Izinkan Tempat Hiburan Beroperasi

"Kemarin sempat ada yang minta dibuka, tapi susah, masih kita tutup," ujar Wali Kota Tangerang Selatan

Bangun Santoso
Kamis, 26 November 2020 | 08:20 WIB
Alasan Wali Kota Tangsel Belum Juga Izinkan Tempat Hiburan Beroperasi
Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany. (Suara.com/Ria Rizki)

SuaraBanten.id - Bagi para penikmat hiburan malam di Kota Tangerang Selatan masih harus bersabar dan menahan nafsu menikmati hiburan lantaran sampai saat ini usaha tersebut masih dilarang beroperasi.

Alasannya, karena Pemerintah Kota Tangerang Selatan masih belum percaya ke pengusaha hiburan terutama klub malam dan karaoke, lantaran kasus Covid-19 di Tangsel masih tinggi.

Diketahui, Pemkot Tangsel memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebulan lagi hingga 19 Desember 2020 mendatang.

Hal itu diungkapkan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany. Dia mengaku, pihaknya mendapat permohonan izin untuk membuka usaha hiburan malam, tetapi ditolak.

Baca Juga:2 Guru di Tangerang Positif Corona Usai Jenguk Pasien Covid-19

"Kemarin sempat ada yang minta dibuka, tapi susah, masih kita tutup. Mereka menjamin bahwa orang yang masuk tetap tidak akan bekerumun dan akan pakai masker tetap jaga jarak, jaminanya apa? Kan itu yang kita khawatirkan. Jadi masih belum kita izinkan ya," kata Airin, Rabu (25/11/2020).

Airin menerangkan, saat ini angka kematian akibat Covid-19 di Kota Tangerang Selatan mencapai 4,4 persen, lebih tinggi daripada rata-rata nasional yang hanya 3,4 persen.

"Karena masukan dari Satgas kan nggak boleh (buka tempat hiburan), mengingat angka kematian kita masih di atas rata-rata nasional. Data dari Dinkes yang diberikan ke kita 4,4 persen," terangnya.

Ibu dua anak itu menjelaskan, tingginya angka kematian Covid-19 salah satu faktornya karena banyak pasien yang terlambat datang ke rumah sakit.

Menurutnya, masih banyak warganya yang masih menganggap enteng meskipun sudah merasakan gejala serupa Covid-19.

Baca Juga:Angka Kesembuhan Covid-19 di Kaltim Melonjak

"Orang masih ngerasa 'oh ini gejala nggak papa, demam papa. Padahal Covid ini kan gejalanya cenderung mirip misalnya batuk pilek kan demam disangkanya demam biasa atau tipus dan lainnya," ungkap Airin.

"Penyakit Covid ini masih dianggap seperti aib ya, jadi orang masih menutupi," imbuh dia.

Terkini, jumlah pasien meninggal akibat positif Covid-19 bertambah 3 orang menjadi 109 pasien meninggal. Sementara jumlah positif Covid-19 bertambah 38 kasus menjadi 2.438 kasus. Untuk jumlah pasien positif Covid-19 yang sembuh bertambah 28 pasien.

Data tersebut sesuai update terkini di website lawancovid19.tangerangselatankota.go.id pada Rabu (25/11/2020).

Kontributor : Wivy Hikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini