Wabah Covid-19 Ciputat Tangerang Masih Tinggi, Warga Dihantui Kasus DBD

Saat ini sudah satu orang yang di RT 2 sudah pulang. Sementara yang dua lagi masih dirawat di Rumah Sakit IMC Bintaro belum sembuh, ungkap Hepi.

M Nurhadi
Selasa, 27 Oktober 2020 | 08:18 WIB
Wabah Covid-19 Ciputat Tangerang Masih Tinggi, Warga Dihantui Kasus DBD
Nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang menularkan virus dengue. (Sumber: Shutterstock)

SuaraBanten.id - Kota Tangerang Selatan (Tangsel) jadi satu-satunya wilayah di Banten dengan tren kasus Covid-19 yang kian mengkhawatirkan.

Namun, di tengah situasi yang belum lepas dari pandemi, kini Tangsel dihadapkan dengan masalah baru, yaitu virus yang dibawa oleh nyamuk Demam Berdarah Dangue (DBD).

Jelang musim hujan, DBD tetap setia jadi langganan penyakit di berbagai wilayah di Indonesia tak terkecuali Tangsel. Kasus DBD tersebut kini tengah menjangkit 3 warga Puri Bintaro, Jombang, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel.

Hal ini diungkapkan Ketua RW 02, Kelurahan Jombang, Ciputat, Hepi Bayu Amadi. Ia menuturkan, tiga pasien DBD tersebut ada di RT 2 dan 3 yang rumahnya berdekatan namun beda blok.

Baca Juga:Ridwan Kamil: Kota Depok Satu-satunya Daerah Zona Merah Covid-19 di Jabar

“Saat ini sudah satu orang yang di RT 2 sudah pulang. Sementara yang dua lagi masih dirawat di Rumah Sakit IMC Bintaro belum sembuh,” ungkap Hepi kepada Bantennews (jaringan Suara.com) saat dikonfirmasi via telpon, Senin (26/10/2020).

Ia melanjutkan, tiga pasien tersebut semuanya masih anak-anak. Rentang usia mereka berkisar 12 hingga 16 tahun. Hepi menduga, ketiganya terjangkit DBD dari lingkungan rumah masing-masing.

“Kan Ini masa pandemi seperti ini tak pernah kemana-mana, sekolah juga nggak. Mulai ketemu musim penghujan ini kami was-was terhadap DBD ini. Ditambah Corona juga belum kelar-kelar kan,” keluh Hepi.

Ia berharap pemerintah bisa mengambil kebijakan atau upaya menekan nyamuk Aedes aegypti yang merupakan agen penyebar DBD.

“Kebetulan kita belum lapor ke pihak Puskesmas karena Puskesmas juga konsentrasinya lagi ke Covid-19, jadi Kemarin warga patungan untuk beli obat dan sewa mesinnya. Lumayan sih hampir Rp500.000 per RT,” ujarnya.

Baca Juga:Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menghasilkan Kekebalan pada Orang Tua

“Harapan ke Pemerintah ya mohon perhatiannya untuk kita kan lingkungan banjir rawan musibah. Kita mohon perhatian khusus untuk kita. Warga kita di sini hampir 450 KK, kalau ditotal ada 1.500 orang,” sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini