Cerita Satu Keluarga Isolasi Mandiri, Tak Pernah Dapat Bantuan

Warga pun bergotong royong untuk memenuhi kebutuhan harian mereka, seperti sembako dan sebagainya.

Bimo Aria Fundrika
Selasa, 29 September 2020 | 22:20 WIB
Cerita Satu Keluarga Isolasi Mandiri, Tak Pernah Dapat Bantuan
Ilustrasi isolasi atau karantina COVID-19 - (Pixabay/fernandozhiminaicela)

SuaraBanten.id - Satu keluarga yang berisikan enam orang, sudah melakukan isolasi mandiri sejak tanggal 23 September lalu. 

Selama berada dirumah, mereka mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan makanan dari pemerintah setempat. 

Warga pun bergotong royong untuk memenuhi kebutuhan harian mereka, seperti sembako dan sebagainya.

Mirisnya, selama hampir satu Minggu melakukan isolasi mandiri, keluarga yang tinggal di salah satu perumahan di Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten itu tidak pernah mendapatkan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan, baik dari Puskesmas, Dinkes dan Satgas Covid-19 Kabupaten Serang.

Baca Juga:166 Kamar di Tempat Isolasi Terkendali, 1 Ruangan Bisa Ditempati 4 Pasien

"Salah satu (anggota) keluarga kami sedang dirawat di Rumah Sakit (RS) Hermina. Lurah, RT, meminta kami isolasi mandiri dan kami tidak menerima bantuan dari pihak pemerintah atau kelurahan setempat. Bantuan dari RT itupun dari masyarakat. Yang positif corona teteh saya," kata salah satu anggota keluarga, Candra, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Selasa (29/09/2020).

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)

Enam hari sudah Candra beserta anggota keluarga lainnya berdiam diri dirumah, mematuhi anjuran pemerintah untuk isolasi mandiri, agar tidak terjadi penularan covid-19. 

Namun hingga kini, mereka belum mengetahui kapan hasil Swab nya keluar.

Candra bercerita jika ingin mengetahui hasil Swab secara singkat, dia harus merogoh Rp 1,5 juta per orang yang hasilnya bisa diketahui dalam waktu empat hari.

"Iya betul untuk swab mandiri Rp 1,5 juta. Untuk swab jalur pemerintah tidak bayar. Kami disini 6 orang. (Isolasi mandiri) sampai hasil swab keluar. Untuk tenaga medis dan satgas covid tidak ada yang memeriksa kesehatan kami di rumah," terangnya.

Baca Juga:Ketua KPU Makassar dan Satu Komisioner Positif Covid-19

Candra bercerita kalau dia beserta keluarganya yang sedang melakukan isolasi mandiri dalam kondisi sehat dan tidak merasakan gejala apapun. Sedangkan kakak perempuannya, dikabarkan sudah membaik.

"Alhamdulillah sudah mulai membaik untuk kondisi teteh saya. Alhamdulillah disini sehat-sehat aja, sekeluarga tidak (ada) kendala untuk kesehatan," jelasnya.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang mengaku pemeriksaan dan pengawasan kesehatan terhadap seseorang yang melakukan isolasi mandiri seharusnya dilakukan oleh Puskesmas.

Hal itu diterangkan oleh Kepala Dinkes Kabupaten Serang, Agus Sukmayadi. Dimana, dalam struktur Satgas Covid-19, dia memiliki tugas dalam bidang penanganan kesehatan, dengan peran dan fungsinya melakukan pencegahan penularan, pelayanan kesehatan, pemeriksaan Rapid Test (RT) atau swab, hingga melakukan tracing.

"Untuk pelaksanaan pengawasan dan pemantauan kesehatan dilakukan oleh tim kesehatan puskesmas setempat, untuk bantuan makanan atau yang dimaksud bantuan hidup dasar, bukan tugas dan kewenangan dinkes ataupun puskesmas," kata Kadinkes Serang, Agus Sukmayadi, melalui pesan singkatnya, Selasa (29/09/2020).

Mengenai hasil Swab yang belum keluar, Agus menjelaskan kalau hal itu dipengaruhi antrean di laboratorium pemeriksa. Jika semakin banyak sampel yang diperiksa, maka daftar tunggu untuk mengetahui hasilnya akan semakin lama pula.

"Saya akan coba konfirmasi ke bidang pelacakan bagi kontak erat-kontak dekat, apakah hasil swab keluarga tersebut sudah keluar dari pihak laboratorium. Kendala memang dengan semakin banyaknya sampel yang dikirim, pihak labkes perlu meningkatkan kapasitas pemeriksaannya," jelasnya

Kontributor : Yandhi Deslatama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak