SuaraBanten.id - Wartinah, seorang nenek asal Desa Kalianyar, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu kini hanya terkulai lemas di pembaringannya dengan kondisi yang memprihatinkan. Maklum saja, dengan usianya yang kini diperkirakan sudah lebih dari satu abad membuat kondisi tubuhnya sudah jauh menurun. Dan saat ini Nenek Wartinah dirawat disalah satu rumah cucunya di Kampung BTN Cengkok RT 18 RW 02, Kelurahan Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.
Semenjak ditinggal oleh suaminya sejak 20 tahun silam. Nenek Wartinah sempat hidup sendiri di kediamannya di Kabupaten Indramayu. Sebelum akhirnya, para cucunya memutuskan untuk membawa Nenek Wartinah ke Kota Serang pada tahun 2015 lalu.
Didalam ruangan 3x3 dengan dinding yang belum diplester semen dan lantai yang masih dari tanah. Diatas ranjang sepanjang 200 centimeter dan lebar 80 centimeter dilengkapi kasur kapuk, disitulah Nenek Wartinah kerap tidur. Meski begitu, ruangan itu tampak bersih. Bahkan tidak bau, padahal di ruangan itu pula Nenek Wartinah buang air besar.
Maklum saja, rumah yang ditinggali Nenek Warinah merupakan rumah milik cucu keenam Nenek Wartinah, Husen (38). Kondisinya memang masih terbilang rumah sederhana. Meski bangunannya sudah permanen, namun tampak sejumlah ruangan yang belum diplester semen dengan sebagian rumah berlantaikan tanah.
Baca Juga:Kisah Nenek di Gunung Merbabu, Bawa Turun Sampah hingga 40 Kg per Hari

Husen adalah cucu keenam dari enam cucu yang dimiliki Nenek Wartinah, ia hanyalah seorang pekerja serabutan. Kesehariannya hanya pergi ke laut untuk mencari kerang dara untuk nanti bisa dijual untuk menafkahi istri dan kedua anaknya. Namun, hal itu tak lantas membuat Husen lupa merawat sang Nenek yang kini sudah mulai tak berdaya karena sakit yang mendera.
Dipilihnya rumah Husen untuk merawat Nenek Wartinah karena Husen merasa ia yang paling dekat dengan sang nenek, meski terkadang para cucunya yang lain bergantian datang kerumah Husen untuk merawat atau sekedar memberi makan Nenek Wartinah. Kebetulan rumah kelima dari enam cucu Nenek Wartinah tidak berjauhan. Hanya cucu pertama saja yang masih tinggal di Indramayu.
"Iya Nenek lagi sakit, maklum sudah tua. Ini sudah ga bisa ngapa-ngapain pas 5 hari kemarin aja. Kalau sebelumnya masih bisa duduk, masih bisa ngomong. Tapi kalau penglihatan dan pendengaran sudah ga bisa dari lama," ucap Husen membuka cerita tentang sang nenek yang usianya diperkirakan lebih dari 100 tahun, Rabu (16/9/2020).
Kasih sayang Husen kepada Nenek Wartinah ia curahkan dengan merawat Nenek Wartinah. Bukan hanya saat ini, saat masih remaja pun Husen kerap bolak-balik ke Indramayu untuk menjenguk sang nenek. Hingga akhirnya, Husen memutuskan untuk membawa Nenek Wartinah tinggal dirumahnya lantaran khawatir terhadap kondisi sang nenek yang sudah renta jika tinggal sendirian.
"Saya dari umur 18 disini (Kota Serang). Makanya pas nenek masih di Indramayu saya sering bolak-balik. Tapi pas nikah dan punya anak, jadi agak susah kesana (Indramayu). Makanya saya bawa aja kesini. Disana ga ada siapa-siapa soalnya, nenek sendirian," ujarnya.
Baca Juga:Bikin Anak Muda Minder, Gaya Pakaian Modis Kakek Nenek Ini Jadi Sorotan
Meski tidak ada yang tahu secara pasti tahun kelahiran sang nenek. Nampaknya cerita soal usia Nenek Wartinah yang lebih dari 100 tahun bukanlah isapan jempol belaka. Pasalnya, kedua anak dari Nenek Wartinah sudah meninggal dunia sejak lama. Bahkan usia dari cucu-cucunya pun sudah ada yang lebih dari setengah abad. Diketahui, usia cucu pertama Nenek Wartinah kini sudah menginjak usia 53 tahun. Sedangkan usia cucu terakhirnya kini 38 tahun.