Krisyanto Jamrud Terancam Gagal Ikut Pilkada Pandeglang, Ini Penyebabnya

Krisyanto yang berpasangan dengan Hendra Pranova diberi waktu 3 hari untuk memperbaiki syarat dukungan.

Rizki Nurmansyah
Rabu, 22 Juli 2020 | 14:13 WIB
Krisyanto Jamrud Terancam Gagal Ikut Pilkada Pandeglang, Ini Penyebabnya
Vokalis Jamrud Krisyanto mengaku siap maju jadi Cabup Pandeglang. [Suara.com/Saepulloh]

SuaraBanten.id - Vokalis band rock Jamrud, Yanto Kristanto atau yang lebih dikenal dengan nama Krisyanto, terancam gagal menjadi peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Pandeglang 2020.

Hal ini lantaran dukungan terhadap Krisyanto yang berpasangan dengan Hendra Pranova, masih belum memenuhi syarat.

Terkait itu Hendra bingung banyak dukungan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) setelah dilakukan verifikasi faktual oleh KPU Pandeglang.

Hendra mengaku banyak mendapatkan laporan jika pendukungnya tidak diverifikasi oleh petugas verifikasi faktual (verfak).

Baca Juga:Vokalis Jamrud Krisyanto Terancam Gagal Maju Cabup Independen di Pandeglang

Padahal Hendra mengklaim tidak asal dalam mengumpulkan KTP sebagai syarat dukungan.

"Kenapa banyak TMS? Karena banyak para pendukung kita yang tidak di terverifikasi. Kendalanya di mana kami pun bingung," kata Hendra melalui pesan singkat saat dikonfirmasi SuaraBanten.id, Rabu (22/7/2020).

"Banyak pendukung memberi tahu ke kami bahwa nama kami ada di list verifikasi, tetapi tidak terverifikasi," sambungnya.

Berdasarkan hasil pleno KPU Pandeglang, dari total 78.731 dukungan yang diserahkan, hanya 36.723 dukungan yang memenuhi syarat.

Pasangan Krisyanto-Hendra Pranova masih kurang 33.085 dukungan untuk bisa jadi peserta Pilkada Pandeglang.

Baca Juga:Bon Jovi Sebut Pilkada 2020 di Tengah Pandemi Corona Terkesan Dipaksakan

Hendra membantah asal saat mengumpulkan KTP sehingga banyak ditemukan TMS.

Menurutnya pengumpulan itu tidak instan begitu saja bahkan membutuhkan waktu dua tahun dengan membuka posko di tiap kecamatan.

"Kan kita buka posko di tiap-tiap kecamatan dan di lokasi-lokasi keramaian selama dua tahun 2018-2019. Kita hadir enggak instan. Konsep kita sudah di mapping dua tahun lalu," bebernya.

Hendra mengaku akan berupaya memperbaiki kekurangan syarat dukungan.

Kendati jumlah yang perlu diperbaiki hampir mendekati jumlah minimal syarat dukungan calon perseorangan.

"Melihat respon para pendukung dan relawan yang ramai memberikan KTP-nya untuk memenuhi perbaikan, kami Insya Allah berupaya sekuat mungkin. Memang butuh SDM yang banyak untuk penginputan KTP ke Silon. Agar dalam tiga hari bisa terselesaikan kekurangannya," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini