Pengangguran di Banten Tinggi, Kemenaker: Ternyata Itu Lulusan SMK atau S-1

Menaker Ida Fauziyah menyatakan, saat ini pihaknya masih prioritaskan penyelesaian 1,7 juta pekerja yang terkena PHK terdampak Covid-19.

Chandra Iswinarno
Selasa, 21 Juli 2020 | 16:27 WIB
Pengangguran di Banten Tinggi, Kemenaker: Ternyata Itu Lulusan SMK atau S-1
Menaker ida Fauziyah saat kunjungi BBPLK Kota Serang pada Selasa (21/7/2020). [Suara.com/Sofyan]

SuaraBanten.id - Tingginya angka pengangguran di Provinsi Banten, ternyata belum menjadi prioritas Kementerian Ketenagakerjaan untuk diselesaikannya. Padahal, tercatat hingga saat ini ada 8,11 persen pengangguran pada usia produktif di provinsi paling barat Pulau Jawa ini.

Saat melakukan kunjungan kerja ke Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang, Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah menyatakan, saat ini pihaknya masih prioritaskan penyelesaian 1,7 juta pekerja yang terkena PHK karena terdampak Pandemi Covid-19 sesuai intruksi Presiden RI.

"Seluruh program kegiatan yang ada di Kementrian Ketenagakerjaan ini kami arahkan untuk pemberdayaan temen-temen yang di PHK. Seperti padatkarya produktif, padatkarya infrastruktur, FKM, semua kami arahkan untuk temen-temen yang di PHK," ucapnya saat melakukan kunjungan kerja ke BBPLK Serang, Senin (20/7/2020).

Meski begitu, ia mengaku, pihaknya ingin terus berkontribusi menekan angka pengangguran di Banten yang masih tinggi. Sehinga, ia meminta agar BBPLK Serang bisa berperan melalui peningkatan kompetensi melalui pelatihan-pelatihan kerja bagi masyarakat Banten.

Baca Juga:20 Orang Diciduk Usai Demo DPR, Polisi: Rata-rata Pelajar dan Pengangguran

"Karena kami punya BBPLK Serang, kami berharap BBPLK Serang ini ikut menurunkan pengangguran di Banten ini," ujarnya.

Bahkan, Ida menyebut, tingginya angka pengangguran di Provinsi Banten justru banyak dikuasai oleh masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan yang seharusnya bisa lebih mudah mendapat pekerjaan.

"Ternyata, di Banten itu yang menganggur justru mereka-mereka yang pendidikannya SMK atau mungkin Diploma dan Sarjana. Sehingga harus dibantu dengan meningkatkan kompetensi yang ada di BBPLK Serang ini," ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Serang Syafrudin menyampaikan, meski angka pengangguran di Kota Serang bukan yang tertinggi di Banten, pihaknya akan menjalin kerjasama dengan BBPLK untuk membina lulusan-lulusan SMA di kota tersebut.

"Hanya sedikit, hanya empat persen. Jadi bukan penyumbang terbesar. Kalau Provinsi (Banten) itu kan delapan persen. Tapi kedepan kita akan ada kerjasama. Sehingga masyarakat Kota Serang yang baru lulus SMA/SMK itu bisa langsung ikut pelatihan di BBPLK," tukasnya.

Baca Juga:RUU Cipta Kerja, Didukung Pengangguran, Ditolak Kelompok Pendidikan Tinggi

Kontributor : Sofyan Hadi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak