Selama WFH, 6.173 Perempuan di Lebak Positif Hamil

Melihat data di bulan Mei, sebagian dari angka kehamilan itu kemungkinan pasangan berhubungan saat masa WFH,"

Bangun Santoso
Rabu, 10 Juni 2020 | 10:21 WIB
Selama WFH, 6.173 Perempuan di Lebak Positif Hamil
Ilustrasi hamil. (unsplash)

SuaraBanten.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Banten mencatat angka kehamilan di mengalami kenaikan. Selama diberlakukan Work From Home (WFH) Pandemi Covid-19 tercatat ada 6.173 wanita di bumi Multatuli positif hamil.

Jumlah tersebut merupakan hasil perhitungan akumulatif periode Maret sampai dengan Mei 2020.

“Bulan Maret 2.081 orang, kemudian pada bulan April turun 1.999 orang. Nah di bulan Mei memang meningkat tapi tidak signifikan ya, 2.093 orang,” kata Kasi Kesda dan Gizi Dinkes Lebak, Nurlaela Sari, sebagaimana dilansir Bantenhits (jaringan Suara.com), Selasa (9/6/2020).

Nurlaela menjelaskan usia kehamilan yang dilaporkan dari 42 pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di bawah 3 bulan. Dari 28 kecamatan, Rangkasbitung menjadi wilayah tertinggi angka kehamilannya.

Baca Juga:Ketua RT di Lebak Tularkan Corona ke Warga saat Melakukan Pendataan

“Melihat data di bulan Mei, sebagian dari angka kehamilan itu kemungkinan pasangan berhubungan saat masa WFH. Kecuali angka kehamilan di bulan Juni ya, maka itu pasti di masa WFH,” jelasnya.

Nurlaela tak menampik pandemi Covid-19 bisa ikut mempengaruhi meningkatnya angka kehamilan. Karena mungkin saja, sambung Nurlaela, banyak ibu yang takut datang ke puskesmas.

“Ya diakui ya di tengah pandemi, masyarakat lebih takut ke fasilitas kesehatan puskesmas maupun klinik kalau dirasa sakitnya biasa saja, kecuali memang dirasa sudah urgent,”katanya.

“Begitu juga mungkin ibu-ibu yang harusnya jadwal memasang KB atau ulang KB. Mungkin karena dirasa tidak terlalu penting di tengah kondisi seperti ini akhirnya tidak dilakukan dan akhirnya hamil,” tambahnya.

Ia mengimbau kepada ibu-ibu agar tidak perlu takut. Warga bisa menghubungi bidan desa untuk berkonsultasi mengenai pemasangan KB.

Baca Juga:Pemkab Lebak Tiadakan Tradisi Seba Baduy Tahun Ini

“Saran kami memang kalau bisa ditunda dulu kehamilan dengan KB. Janjian dengan bidan desa agar bisa datang ke rumah untuk mengkonsultasikannya atau datang ke fasilitas kesehatan tetapi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini