Jalin Silaturahmi di Tengah Pandemi Corona Lewat Tradisi Kupat Qunutan

Bagi masyarakat Pandeglang, tradisi ini juga dijadikan media berbagi Kupat Qunutan antar sanak keluarga.

Chandra Iswinarno
Sabtu, 09 Mei 2020 | 04:00 WIB
Jalin Silaturahmi di Tengah Pandemi Corona Lewat Tradisi Kupat Qunutan
Warga saat melaksanakan riungan Kupat qunutan sebelum dibagikan kepada warga lain. [Suara.com/Saepulloh]

Tetapi, menurutnya yang terpenting, masyarakat tetap menjalankan anjuran pemerintah. Seperti jaga jarak aman dan rajin mencuci tangan. Bahkan, ia berharap lewat Qunutan tersebut masyarakat bisa terhindar dari paparan Covid-19.

"Tidak semua daerah di Banten kena zona merah, ada juga daerah yang zonanya masih hijau dan tetap masih melakukan riungan seperti ini dan mudah-mudahan ada qunutan seperti ini atau sodaqoh kupat mudah-mudahan dapat mencegah dan juga membentengi dari penyakit- penyakit khusus COVID-19. Tentunya kita tetap waspada,"ujarnya.

Siroj melanjutkan, keistimewaan Qunutan menggunakan kupat dianggap tidak cepat basi, karena ada kreativitas yang dibangun, termasuk juga rasa yang berbeda jika menggunakan bahan lain.

"Kenapa menggunakan daun kepala, agar tidak mudah basi, ada kreativitas, kalau dengan bahan lain mudah basi, jika menggunakan bahan lain rasa dan kesan ya juga berbeda. Kalau menggunakan plastik nggak ada bedanya dengan buras. Setiap pagi juga selain bulan puasa buras kan selalu ada," katanya.

Baca Juga:Menjaga Tradisi Mikraan di Masjid Kota Santri Saat Pandemi Corona

Kontributor : Saepulloh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini