SuaraBanten.id - Belum tuntas penanganan wabah virus corona covid-19, Kota Cilegon sudah dihadapkan dengan bencana banjir bandang di Kecamatan Grogol dan beberapa ruas wilayah lainnya pada awal pekan lalu.
Namun, Wali Kota Cilegon Edi Ariadi mengatakan segala bencana ini merupakan ujian bagi pemerintah daerah untuk tetap bertahan dan harus mampu menghadapi, selain untuk wawas diri.
“Sudah adanya Covid-19, sekarang malah banjir. Ujian pemerintah itu rada lumayan tahun ini. Siapa yang berdosa ya? masyarakat, pemerintah atau siapa yang berdosa? atau maaf mungkin karena beramal jariah? Saya turut prihatin,” ujarnya kala menyampaikan sambutan dalam penyerahan bantuan sosial kepada warga terdampak Covid-19, Rabu (6/5/2020) kemarin.
Edi mengatakan, ujian yang bertubi-tubi pada tahun ini mengingatkannya pada bencana lainnya yang terjadi pada 2018 silam.
Baca Juga:Banjir Bandang Cilegon, Disebut-sebut yang Terparah Sejak 33 Tahun Terakhir
Saat itu ruas jalan beton di Jalan Lingkar Selatan (JLS) ambrol karena diterjang banjir bandang yang diduga kiriman dari Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang.
“Saya ingat dua tahun yang lalu, pas dengan ulang tahun Cilegon. Banjir di Jalan Lingkar Selatan, sampai jebol jalan. Nah dulu banjir dari selatan, sekarang dari utara, jadi seperti sudah seimbang. Tapi, kita tetap harus berusaha agar ini tidak terjadi di lingkungan,” katanya.
Khusus bencana lingkungan yang terjadi, kata dia, akan menjadi evaluasi pemerintah daerah untuk dapat lebih bersikap tegas.
“Apakah itu merambah hutan, galian dan sebagainya tanpa aturan. Ini yang harus menjadi perhatian kita pemerintah dan masyarakat. Mana yang boleh, mana yang tidak. Mudah-mudahan banjir tidak ada lagi,” kata dia seperti diberitakan Bantennews.co.id.
Baca Juga:BPBD Banten Sebut Tiga Faktor Ini Jadi Penyebab Banjir Bandang Cilegon