Dicueki Pemerintah, Guru Ngaji ODP Corona Wafat Dibawa Ambulans Rp 15 Juta

Apa karena tante saya ini hanya ODP? Jadinya tidak dilayani mobil Ambulans 112 Pemkot Tangerang itu? Apa karena korban menggunakan BPJS? keluhnya.

Reza Gunadha
Kamis, 16 April 2020 | 13:58 WIB
Dicueki Pemerintah, Guru Ngaji ODP Corona Wafat Dibawa Ambulans Rp 15 Juta
Bayar ambulans pasien ODP corona Rp 15 juta. (ist)

SuaraBanten.id - Perempuan berprofesi sebagai guru ngaji di Tangerang, Banten, berusia 50 tahun meninggal dunia saat berstatus orang dalam pantauan virus corona covid-19.

Media sosial lantas digegerkan dengan foto kuitansi pembayaran pemakaman guru ngaji tersebut. Pasien meninggal sepekan yang lalu di RS Bakti Asih Tangerang setelah menjalani perawatan.

Daryanto, keponakan korban, mengungkapkan dalam kesehariannya sang tante bekerja sebagai guru ngaji.

Almarhumah meninggalkan dua orang anak dan suami. Saat ini keluarga almarhum sedang menjalani isolasi mandiri.

Baca Juga:Keluarga ODP Corona Ciledug Penyewa Ambulans Rp 15 Juta Lapor Polisi

“Awalnya tante saya sakit diabetes. Kemudian dirawat, setelah diperiksa ternyata terdapat masalah pada bagian paru-parunya. Oleh dokter dinyatakan sebagai ODP,” kata Daryanto, Rabu (15/4/2020).

Pemakaman guru ngaji itu menjadi viral di media sosial,  setelah terdapat unggahan foto kuitansi biaya pemakaman sebesar Rp 15 juta. Daryanto mengakui adanya biaya tersebut.

Keluarga terpaksa merogoh kocek lebih dalam lantaran kesulitan mendapatkan mobil ambulans dari Pemerintah Kota Tangerang.

Setelah informasi itu viral, warga Ciledug, Tangerang, pihak keluarga melapor polisi.

Mereka melaporkan pihak yang menyebarkan kuitansi pembayaran ambulans Rp 15 juta itu. Daryanto, perwakilan keluarga itu tidak terima kuitansi itu disebarkan.

Baca Juga:Pemberi Jasa Ambulans Rp 15 Juta ke Keluarga ODP Corona di Ciledug: Hoaks

Sebab pihak keluarga merasa terbebani dengan masalah viralnya bukti kwitansi pembayaran menyewa jasa Tangerang Ambulans Service.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini