Dua WNA Bangladesh di Menes Positif Corona, Camat: Harusnya Mereka Lapor

Ubaidillah mengaku sempat marah ke DKM masjid setempat karena tidak melaporkan ke pihak kecamatan, bahkan diakuinya pemerintah desa setempat juga tidak diberitahu.

Chandra Iswinarno
Rabu, 15 April 2020 | 17:04 WIB
Dua WNA Bangladesh di Menes Positif Corona, Camat: Harusnya Mereka Lapor
WNA Asal Bangladesh saat melakukan pengecekan Kesehatan. (foto: istimewa)

SuaraBanten.id - Kasus dua WNA Bangladesh yang berada di Pandeglang terinfeksi Virus Corona sempat menjadi pertanyaan tersendiri, lantaran tidak ada yang mengetahui secara pasti imigran tersebut masuk.

Kepada Suara.com, Camat Menes Ubaidillah menjelaskan awal mula keberadaan lima WNA asal Bangladesh di Kecamatan Menes saat pandemi Corona. Menurutnya, WNA yang merupakan jemaah tabligh itu datang pada malam hari, sehingga pihak kecamatan tidak mendapatkan laporan ketika mereka datang ke salah satu masjid desa di wilayahnya.

Ubaidillah mengaku sempat marah ke dewan kemakmuran masjid (DKM) masjid setempat karena tidak melaporkan ke pihak kecamatan, bahkan diakuinya pemerintah desa setempat juga tidak mengetahui keberadaan lima WNA asal Bangladesh itu.

"Kecolongan nggak kecolongan, udah gitu saja kejadiannya. Harusnya memang lapor, makanya kemarin sempat marah karena tidak ada laporan dari DKM dan desa juga nggak tahu," kata Ubaidillah pada Rabu (15/4/2020).

Baca Juga:Sempat ke Masjid, Dua WNA Asal Bangladesh di Pandeglang Kena Corona

Muspika Menes pun baru mengetahui keberadaan WNA tersebut setelah seminggu mereka berada di lokasi, atau tepatnya pada Jumat (10/4/2020), karena mendapatkan informasi dari warga. Saat berada di Menes, para WNA tersebut belum melakukan Rapid test karena pihak Puskesmas Kecamatan Menes tidak hadir. Namun keesokan harinya, mereka pindah tempat ke Kecamatan Majasari.

"Saya ke sana hari Jumat. Jadi saya ngajak puskesmas, (saat dihubungi) nggak nyambung itu. Maksud saya langsung di Rapid test ke lokasi, ternyata hari Sabtu mereka berangkat ke Majasari," ujarnya.

Setelah menetap di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Majasari, baru kelima WNA tersebut melakukan pengecekan Rapid test dengan dibantu tenaga medis setempat pada Selasa (14/4/2020). Berdasarkan hasil tes dari kelima WNA tersebut, dua dinyatakan positif COVID-19.

Lebih lanjut, Ubaidillah mengatakan, pengajian yang dilakukan para jemaah berasal di luar Pandeglang seperti berasal dari Serang Cilegon dan daerah lainnya. Ia memastikan tidak ada warga Menes yang ikut melakukan pengajian. Di sini lain lokasinya, dikatakan Ubaidillah, sedikit tertutup.

"Jemaah pengajianya berasal dari luar daerah ada yang dari Serang Cilegon dan beberapa daerah lainnya nggak ada orang Menes. Di lokasinya tempatnya tertutup," katanya.

Baca Juga:Polisi dan Tim Gugus Covid-19 Pandeglang Bubarkan Rencana Hajatan Warga

Sementara itu, DPRD Pandeglang mendesak pemkab setempat untuk memperketat masuknya warga asing.

Anggota DPRD Pandeglang Tb A Khotibul Umam menilai, Pemkab Pandeglang kurang antisipatif terhadap pencegahan orang asing ke Pandeglang di tengah situasi yang saat ini terjadi.

"(Pemkab Pandeglang) kurang antisipatif. Mestinya dalam situasi seperti ini pemkab tidak lengah, tidak cuma teriak-teriak seolah sudah bergerak," katanya.

Dia berharap, saat pandemi COVID-19 semua pihak tidak permissif menerima tamu dari luar, apalagi warga negara asing. Untuk itu ia meminta pemkab bisa aktif sebagai upaya preventif agar penyebaran virus tidak meluas.

"Pemkab Pandeglang harus kerja cepat dan tulus untuk pencegahan Covid-19 agar tidak meluas. Pemkab makin repot kalau di Pandeglang banyak yang terpapar. Ya mesti dievaluasi, terutama kinerjanya dalam penanganan dan pencegahan virus ini. Apalagi anggaran untuk penanganan COVID-19 sangat besar. Intinya Pemkab harus serius,"pintanya.

Untuk diketahui, Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pandeglang Ahmad Sulaiman mengatakan WNA tersebut terdeteksi di Kecamatan Menes saat melakukan kegiatan di salah satu masjid. Menurutnya, kelima WNA yang merupakan jemaah tablig sudah hampir sepekan berada di Pandeglang.

"Awalnya Jemaah Tabligh ini terdeteksi di Kecamatan Menes, beberapa hari melakukan kegiatan di salah satu mesjid di kecamatan Menes," kata Ahmad di Pandeglang, Selasa (14/4/2020).

Kontributor : Saepulloh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak