SuaraBanten.id - Pemerintah Jawa Barat meminta bantuan ke Pemerintah Pusat lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atua PUPR untuk membenahi banjir di pantau utara Jawa Barat. Di antaranya di Bekasi, Subang, Karawang, dan Indramayu.
Keempat daerah itu dikepung banjir. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengungkapkan terkait penyelesaian permasalahan banjir yang terjadi di Jawa Barat harus dirumuskan bersama dengan pihak-pihak terkait.
“Ketika kita bicara Pantura, Citarum, dan Ciliwung. Mau tidak mau duduk sama-sama dengan teman-teman di PUPR. Kita membagi tugas, siapa berbuat apa? Sesuai dengan kewenangannya masing-masing,” ujar Setiawan ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro Bandung, Jumat (28/2/2020)
Terkait dengan banjir di Karawang, Subang, Indramayu dan Bekasi, Setiawan mengungkapkan pihaknya akan mengumpulkan kembali beberapa pihak, seperti Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
Baca Juga:Kreatif! Warganet ini Pakai Pintu Air Sederhana Cegah Banjir Masuk Rumah
“Akan kami bahas, di Jabar itu ada satuan wilayah sungai besar. Dari 6 sungai besar, 4 dikerjakan BBWS di bawah kementerian PUPR,” ujar Setiawan.
Empat dari enam sungai besar yang telah memiliki BBWS, di antaranya Sungai Ciliwung-Cisadane, Citarum, Citanduy, dan Cimanuk Cisanggarung. Setiawan menambahkan penanganan banjir itu ada tiga cara meresponnya, jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
“Pertama pragmatis, jangka pendek, bagaimana banjir cepat surut, misalnya dengan cara memompa seperti itu, yang terkena dampak bagaimana, bantuan dan lain sebagainya. Jangka menengahnya kita membuat struktur-struktur bangunan air, sumur-sumur resapan,” ujar Setiawan.
Terakhir jangka panjang, Setiawan mengatakan harus membenahi dari hulu sampai hilir mulai dari konservasi, bangunan, sampai dengan penampungan lainnya.
“Sampai dipastikan bahwa pengelolaan sumber daya air itu akan lebih baik,” ujar Setiawan.
Baca Juga:DPR Ajak Seluruh Pihak Duduk Bersama Atasi Banjir
Kontributor : Silmi Kaffah