Rebutan DO Limbah Perusahaan, Eks Kades di Serang Ngamuk dan Bacok Warga

Mantan Kades Pengarengan bersama kawan-kawannya menyerang dan membacok hingga menyebabkan satu tewas dan dua lainnya luka parah

Bangun Santoso
Selasa, 18 Februari 2020 | 14:44 WIB
Rebutan DO Limbah Perusahaan, Eks Kades di Serang Ngamuk dan Bacok Warga
Kapolres Cilegon AKBP Yudhis Wibisana. (Usman/bantennews)

SuaraBanten.id - Pelaku kasus pembacokan terhadap tiga warga di Kampung Pangrango Dukuh, Desa Pengarengan, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang pada Senin (17/2/2020) akhirnya terungkap.

Pelaku aksi kriminalitas tersebut dilakukan oleh Nasrudin yang merupakan mantan kepala desa atau Kades Pengarengan yang sudah menjabat selama tiga periode.

Nasrudin beserta keempat rekannya saat ini sudah diamankan Satreskrim Polres Cilegon untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kapolres Cilegon, AKBP Yudhis Wibisana mengungkapkan ada beberapa motif para pelaku hingga melakukan tindakan pembacokan kepada para korban.

Baca Juga:Gara-gara Dikasih Rokok Lintingan, Pemuda di Jember Bacok Madi Sampai Tewas

“Yang pertama untuk pemicunya dikarenakan ada riak-riak Pilkades kemarin, karena Nasrudin ini adalah calon yang kalah bersaing dengan kepala desa terpilih Saifulloh," ujar Yudhis sebagaimana dilansir Bantennews.co.id (jaringan Suara.com).

Kemudian yang kedua, Nasrudin diketahui sudah 6 tahun melakukan kerjasama dengan PT SGM untuk mengambil sirdam. Sirdam merupakan limbah dari alat berat PT SGM yang bisa dijual dan mempunyai nilai. Karena memiliki kerjasama, sehingga pelaku merasa tersinggung karena Kades Saifulloh juga berdasarkan keterangan beberapa saksi ingin ikut mengambil DO Sirdam di PT SGM tersebut untuk kepentingan BUMDes.

"karena memang Nasrudin memang selama ini mengambil sirdam di sana mengatasnamakan masyarakat, cuman jatuhnya menurut beberapa saksi untuk pribadi. Sehingga mau diakomodir kepala desa sekarang untuk betul-betul BUMDes, untuk kepentingan masyarakat," ungkap Kapolres kepada wartawan, Selasa (18/2/2020).

Untuk hal ini, kata Kapolres, pernah beberapa kali dimediasi, namun tidak ada titik temu.

“Sehingga pada akhirnya pada 17 Februari 2020 kemarin, pihak Kades Saifulloh saat mengambil DO Sirdam PT SGM disetop oleh Nasrudin dan kawan-kawan dan terjadi pertikaian,” terangnya.

Baca Juga:Gunawan Bacok Ayah Kandung hingga Tewas Hanya Gara-gara Durian

Dalam pertikaian tersebut, terdapat tiga korban. Di mana satu di antaranya meninggal dunia bernama Khaerul Anwar (40). Sedangkan dua lainnya yakni Syafrudin (45) dan Nursidi (37) mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini