Cerita Sedih Pedagang Pantai Carita Pandeglang Dihantui Ketakutan Tsunami

Pedagang sudah move on, tapi pembeli masih ketakutan tsunami datang lagi.

Pebriansyah Ariefana
Sabtu, 21 Desember 2019 | 17:00 WIB
Cerita Sedih Pedagang Pantai Carita Pandeglang Dihantui Ketakutan Tsunami
Pedagang otak-otak di Pandeglang. (Suara.com/Saepulloh)

SuaraBanten.id - Bisnis pariwisata di pesisir Pandeglang Banten masih terseok-seok pasca Tsunami yang terjadi 22 Desember 2018 lalu. Para pedagang dan pelaku bisnis sudah bisa bangkit, tapi tak banyak konsumen atau wisatawan yang sudah bisa bangkit dari ketakutan akan terjadi tsunami kembali di tempat yang sama.

Di musim liburan Natal dan Tahun Baru kali ini juga begitu. Wisatawan sepi, pembeli sepi.

Sani (50) penjual otak-otak cerita, betapa sedikitnya pembeli dagangannya di pesisir pantai Carita.

Menurutnya, pasca bencana pada 22 Desember 2018 lalu, ia tidak berjualan lantaran sepi pengunjung. Ia baru saja berjualan kembali dari dua bulan lalu setelah para pengunjung datang ke Carita.

Baca Juga:Takut Tsunami, Hotel Pandeglang Diprediksi Sepi saat Natal dan Tahun Baru

"Sudah satu tahun saya nggak jualan dari setelah kejadian itu, ini baru bisa jualan dari dua bulan kemarin," kata Sani saat ditemui di Mutiara Carita Cottages, Sabtu (21/12/2019).

Tak ada persiapan khusus atau menyetok barang jualan saat Natal dan Tahun Baru. Ia berharap, kondisi hanya berharap diberikan kesehatan. Sani mengaku, otak-otak yang ia jajakan setiap hari merupakan buatan sendiri.

Tiap kali hendak berdagang, modal yang ia siapkan sekitar Rp 500 ribu. Jika makanan yang berbahan ikan tersebut, habis terjual, ia mendapatkan untung di kisaran Rp 50 ribu.

"Kalau habis ya lumayan ada lah buat beli besar mah, sekitar Rp 50 ribu," ujar wanita yang mengaku sudah puluhan tahun berprofesi penjual otak-otak.

Sementara, pedagang di Pantai Pasir putih, selain hari libur para pengunjung selalu sepi. Namun baru beberapa hari ini banyak pengunjung karena tengah libur sekolah.

Baca Juga:Kemenristek Luncurkan Buoy Pendeteksi Tsunami Hitungan Detik

"Hari-hari biasa mah sepi, tapi kalau sekarang aga rame karena lagi libur sekolah," kata pemilik warung kopi yang enggan menyebutkan namanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini