SuaraBanten.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM mengungkapkan pusat gempa 4,9 Skala Richter di Banten berada di laut.
PVMBG menganalisis, batuan di wilayah pesisir selatan Banten dan Jawa Barat dapat bersifat memperkuat efek guncangan gempa.
“Pusat gempa bumi berada di laut. Wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa bumi adalah wilayah pesisir selatan Banten dan Jawa Barat yang pada umumnya disusun oleh batuan sedimen berumur Kuarter. Batuan berumur Kuarter serta batuan berumur Tersier yang telah mengalami pelapukan bersifat urai, lepas, belum kompak dapat bersifat memperkuat efek guncangan gempa bumi,” kata PVMBG dalam keterangan tertulis sebagaimana dilansir Bantennews.co.id (jaringan Suara.com), Minggu (28/7/2019).
Gempa terjadi pukul 21.25 WIB dan terasa di sejumlah wilayah, termasuk DKI Jakarta. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Baca Juga:Gempa Banten Dirasakan Hingga Sukabumi, Belum Ada Laporan Kerusakan
“Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya, gempa bumi berasosiasi dengan aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia,” jelas PVMBG.
Hingga saat ini, belum ada informasi kerusakan yang diakibatkan gempa. Masyarakat diminta tetap waspada akan gempa susulan.
“Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, yang diperkirakan berkekuatan lebih kecil,” jelas PVMBG.