Kemarau, Fenomena Tanah Retak Jadi Lokasi Swafoto dan Prewedding Dadakan

Wisata tanah retak tersebut berada di kawasan Pantai Anom di Desa Kramat, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.

Chandra Iswinarno
Rabu, 10 Juli 2019 | 18:54 WIB
Kemarau, Fenomena Tanah Retak Jadi Lokasi Swafoto dan Prewedding Dadakan
Sepasang muda-mudi berswafoto di lahan tanah retak akibat kemarau di Tangerang. [Suara.com/Muhammad Iqbal]

"Disana ada hutan mangrove dan juga ilalang yang bagus untuk foto. Kalau sore biasanya lebih ramai pengunjungnya," ucapnya.

Dia berharap dengan adanya tempat wisata yang dapat mendongkrak perekonomian warga sekitar ini tidak dirusak. Selain itu lokasi yang jauh dari pemukiman warga ini diharapkan tidak dijadikan tempat mesum bagi muda mudi.

"Ya semoga saja sampahnya dijaga, terus juga harus dipantau karena tidak sedikit pasangan muda mudi yang memanfaatkan lokasi ini untuk hal yang tidak baik," tukasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kramat Nur Alam menjelaskan ihwal terbentuknya fenomena alam tanah retak ini terbentuk sejak enam bulan lalu.

Baca Juga:Cegah Kerugian Panen karena Kekeringan Rp 3 T, BPPT Akan Buat Hujan Buatan

"Awalnya dari enam bulan lalu, saat Sungai Cisadane meluap dan menjebol bendungan yang tak jauh dari kawasan Pantai Anom. Lalu, aliran luapan sungai membawa lumpur dan naik ke pantai tersebut," ucapnya.

Kata dia, tadinya kawasan tersebut hanya pasir pantai biasa. Namun begitu akibat luapan sungai Cisadane lumpur yang ada di sekitar tercampur dengan pasir.

"Nggak lama kemarau datang. Hujan berhenti sejenak mengguyur kawasan tersebut, yang membuat pasir pantai bercampur lumpur itu mengeras. Lama kelamaan retak dan gersang," jelasnya.

Kontributor : Muhammad Iqbal

Baca Juga:Kementan Gelar Rakor dengan TNI, Atasi Dampak Kekeringan 2019

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini