Soal Disorientasi Seksual Napi di Lapas, Ini Kata Ditjen PAS

Persoalan tersebut terjadi karena kondisi di lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) yang ada saat ini kapasitasnya sudah over.

Chandra Iswinarno
Selasa, 09 Juli 2019 | 18:46 WIB
Soal Disorientasi Seksual Napi di Lapas, Ini Kata Ditjen PAS
Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami. [Suara.com/Muhammad Iqbal]

SuaraBanten.id - Sorotan Ombudsman RI terkait kecenderungan disorientasi seksual di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Jawa Barat ditanggapi Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami.

Sri menyebut persoalan tersebut terjadi karena kondisi di lapas dan rumah tahanan (rutan) yang ada saat ini kapasitasnya sudah over. Namun begitu ia tak dapat menampik hal tersebut menjadi kendala.

"Kondisi di Lapas dan Rutan sudah over kapasitas, maka kemungkinan terjadinya disorientasi seksual warga binaan itu pasti terjadi," ujar Utami di sela agenda peresmian perguruan tinggi Poltekip dan Poltekim di Jalan Satria Sudirman, kawasan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Selasa (9/7/2019).

Ia mengemukakan untuk mencegah hal tersebut, pihaknya tengah melakukan upaya berupa assessment atau mutasi lebih intensif. Dengan begitu, Utami menyebut penyimpangan seksual bisa dihilangkan.

Baca Juga:Dede Oetomo: Lapas Over Kapasitas Bisa Berpotensi Ubah Perilaku Seks Napi

"Tapi itu tidak mudah, tentunya. Ketika mereka sehari-hari berada di dalam satu ruang yang sama atau hunian dengan kepadatan yang luar biasa karena dari kapasitas 270 ribu sekarang diisi 236 ribu," katanya.

Utami mengaku saat ini Kemenkumham sedang mencari beberapa solusi terkait masalah ini. Pasalnya pembangunan Rutan dianggapnya tidak memungkinkan.

"Kita juga enggak mungkin mengharapkan penambahan rutan. Apakah iya negara membangun rutan terus menerus. Pembangunan minimum security ini dibangun karena tidak mengeluarkan biaya besar. Ini yang sekarang diminta pak menteri seluruh provinsi untuk dioptimalkan," jelasnya.

Untuk diketahui, Ombudsman RI menyoroti kecenderungan orientasi seksual yang terjadi di Lapas Jawa Barat karena disebabkan kapasitas penghuni yang berlebih. Tidak tersalurkannya kebutuhan biologis warga binaan ini dinilai perlu untuk segera dicarikan solusi.

Kecenderungan homoseksual di Lapas Jawa Barat yang disebabkan overcapacity atau kapasitas berlebih menjadi sorotan. Tidak tersalurkannya kebutuhan biologis warga binaan ini dinilai perlu untuk segera dicarikan solusi.

Kontributor : Muhammad Iqbal

Baca Juga:Ini Kelakuan Setya Novanto Sejak Dipindah ke Lapas Gunung Sindur

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini