SuaraBanten.id - Mendekati bulan Ramadan, harga bawang putih di Banten terpantau melejit hingga tembus Rp 48 ribu per kilogram. Penyebabnya diduga karena pasokan bawang putih berkurang di pasaran lantaran pasokan dari distributor yang telat.
"Telat pasokan, karena kita tergantung import, kebutuhan nasional hanya memenuhi 10 persen, 90 persennya import. Import juga kan nunggu mereka (negara importir) panen," kata Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) Banten, Babar Suharso saat ditemui di PIR, Kota Serang, Banten, Selasa (30/04/2019).
Ia menjelaskan, secara nasional, harga bawang putih mencapai Rp 50 ribu. Guna menekan semakin melambungnya harga bawang putih, Disperindag Banten bersama Kementrian Perdagangan (Kemendag) menyalurkan 8 ton bawang putih.
Penyaluran bawang putih melalui operasi pasar akan berlangsung di PIR Kota Serang, Pasar Kranggot Kota Cilegon dan di wilayah Tangerang.
Baca Juga:Jelang Puasa Ramadan Harga Bawang Putih Tembus Rp 50.000 Per Kg
Bawang putih karungan itu, dijual Rp 20 ribu untuk pembeli grosiran dan Rp 30 ribu untuk pembeli eceran.
"Jadi kalau masih ada yang jual Rp 48 ribu, (harapannya) mereka pasti menurunkan. Tapi memang (ketersediaan bawang putih) rebutan semua daerah. Saya berihtiar (dapat) 8 ton," katanya.
Sedangkan bawang putih lokal, dihasilkan dari wilayah Brebes dan Wonosobo, Jawa Tengah. Di mana para petani lokal itu baru saja panen.
Diharapkan tahun 2020 mendatang, produksi petani bawang lokal bisa bersaing dengan produk import dan memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Tapi sekarang sudah mulai menurun (harga bawang), sudah mulai panen. Walau cuaca buruk," imbuh Suharso.
Baca Juga:Bawang Putih Mahal, Pemerintah Impor 115 Ribu Ton Bawang Putih dari China
Kontributor : Yandhi Deslatama