Andi Ahmad S
Rabu, 10 Desember 2025 | 22:45 WIB
Para penumpang kereta api (KA) yang berangkat dari dan tiba di Stasiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak [Yandi Sofyan/SuaraBanten]
Baca 10 detik
  • Stasiun Rangkasbitung resmi gunakan gedung baru untuk akses naik-turun penumpang mulai 10/12/2025. 

  • Gedung baru mengubah alur penumpang, membuat pergerakan, transit KRL/Lokal, serta mobilitas pedagang/petani lebih efisien dan tertib. 

  • Fasilitas baru seperti lift, eskalator, dan gate otomatis telah tersedia; target operasi penuh akhir 2025 dengan kapasitas 83.000 penumpang. 

SuaraBanten.id - Para penumpang kereta api (KA) yang berangkat dari dan tiba di Stasiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten secara resmi telah menggunakan gedung baru untuk akses naik-turun kereta pada Rabu (10/12/2025).

Disampaikan Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Jakarta, Ferdian Suryo Adhi Pramono, penggunaan gedung baru bagi penumpang KA di Stasiun Rangkasbitung membuat adanya perubahan alur penumpang untuk lebih mudah dalam pergerakan saat berpindah dari KA lokal ke KRL maupun sebaliknya.

"Penataan alur masuk dan keluar penumpang saat ini diselaraskan dengan fasilitas baru sehingga pergerakan di dalam stasium menjadi lebih efisien, terutama pada jam padat," kata Ferdian, Rabu (10/12/2025).

Disampaikan Ferdian, dengan beralihnya penumpang KA melalui gedung baru membuat penumpang KA lokal dari arah Selatan akan diarahkan masuk melalui drop-off atau JPO (jembatan penyeberangan orang) melalui tangga manual atau lift yang tersedia di gedung baru.

Sementara penumpang KA dari arah Utara atau dari Jalan Sunan Kalijaga, lanjut Ferdian, bisa masuk melalui akses selasar gedung baru menuju area loket dan tap-in.

"Untuk alur keluar, penumpang KA Lokal diarahkan menuju area transit di lantai 2 sebelum melanjutkan ke layanan KRL atau menuju pintu keluar utama maupun akses keluar alternatif yang telah disediakan," terangnya.

Selain itu, kata Ferdian, pengguna gedung baru merupakan penataan dalam mendukung pengoperasian kereta khusus petani dan pedagang relasi Merak-Rangkasbitung yang sudah beroperasi dalam beberapa hari terakhir.

Menurutnya, perubahan alur melalui gedung baru dapat mepermudah mobilitas petani dan pedagang dalam membawa hasil bumi secara lebih aman dan tertib saat akan menggunakan kereta di Stasiun Rangkasbitung.

Meski belum sepenuhnya rampung, namun disampaikan Ferdian, fasilitas gedung baru di Stasiun Rangkasbitung telah dilengkapi berbagai fasilitas pendukung seperti 7 lift, 5 eskalator, 15 gate tiket otomatis serta sistem keamanan CCTV 24 jam.

Baca Juga: Diancam Tak Diakui Anak, Remaja 14 Tahun Terpaksa Layani Nafsu Bejat Ayah hingga Hamil 7 Bulan

"Progres pembangunan stasiun saat ini telah mencapai 95,84 persen, dan ditargetkan beroperasi penuh di akhir tahun 2025," ujarnya.

Ferdian mengaku, gedung baru di Stasiun Rangkasbitung diperkirakan bisa menampung sekitar 83.000 penumpang setiap harinya dari sebelumnya hanya bisa menampung sekitar 26.000 penumpang di setiap harinya.

Kontributor : Yandi Sofyan

Load More