Andi Ahmad S
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:17 WIB
Ilustrasi Gunung Anak Krakatau erupsi. [IST]
Baca 10 detik
  • Polda Banten mengimbau warga Banten waspada cuaca ekstrem (hujan, gelombang tinggi) dan aktivitas Gunung Anak Krakatau Level II (Waspada). Tunda aktivitas luar ruang saat cuaca buruk.

  • Masyarakat perlu memantau informasi resmi BMKG dan PVMBG mengenai cuaca dan G. Anak Krakatau untuk kesiapsiagaan diri serta menjauhi kawah aktif radius 2 km.

  • Polda Banten menyiagakan personel dan peralatan SAR di posko bencana untuk respons cepat kedaruratan demi memastikan keselamatan masyarakat Banten dari potensi bencana.

SuaraBanten.id - Bagi warga Banten maupun wisatawan dari Jabodetabek yang berencana menghabiskan waktu di pesisir barat Pulau Jawa, harap tingkatkan kewaspadaan Anda. Kondisi alam di Provinsi Banten saat ini sedang tidak baik-baik saja.

Polda Banten secara resmi mengeluarkan imbauan tegas terkait dua ancaman sekaligus potensi cuaca ekstrem yang fluktuatif dan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau yang masih bergejolak.

Peringatan ini sangat krusial mengingat Banten adalah destinasi favorit untuk healing singkat. Pelaksana tugas (Plt) Kabidhumas Polda Banten, AKBP Meryadi, menekankan bahwa situasi di lapangan bisa berubah dengan sangat cepat, sehingga kesiapsiagaan warga adalah kunci keselamatan.

“BMKG memprakirakan cuaca di wilayah Provinsi Banten pada hari ini didominasi cerah berawan hingga berawan pada pagi hari, namun hujan ringan berpotensi terjadi di sejumlah kecamatan,” ujarnya dilansir dari Antara, Selasa (9/12/2025).

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), meskipun pagi hari terlihat cerah, potensi hujan ringan diprediksi akan menyapu luas pada siang hari.

Wilayah yang masuk dalam radar basah ini meliputi kecamatan-kecamatan di Serang, Cilegon, Pandeglang, Lebak, hingga Tangerang Selatan.

Faktor angin kencang juga tidak boleh diremehkan. BMKG mencatat kecepatan angin berkisar antara 5–35 km/jam dengan kelembapan udara yang tinggi (60–95 persen). Kombinasi ini memicu peringatan dini gelombang laut yang cukup berbahaya bagi aktivitas wisata air maupun nelayan.

Polda Banten menyoroti gelombang kategori sedang setinggi 1,25 – 2,5 meter yang berpotensi terjadi di:

  • Perairan Selatan Pandeglang
  • Selat Sunda Bagian Barat
  • Perairan Selatan Lebak

“Kami mengingatkan warga pesisir, nelayan, dan wisatawan untuk memperhatikan keselamatan,” tegas Meryadi.

Baca Juga: 214 Koperasi Merah Putih di Tangerang Dapat Bantuan Rp21,4 Miliar, Ini Kata Gubernur Banten

Selain cuaca, sorotan utama tertuju pada sang legenda vulkanik di Selat Sunda. Aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan yang wajib diwaspadai.

Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), status gunung api ini masih tertahan di Level II (Waspada).

“PVMBG melaporkan bahwa Gunung Anak Krakatau masih berada pada Level II (Waspada). Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis,” ungkap Meryadi.

Meskipun visualnya terlihat tenang dengan asap tipis, ancaman di bawah permukaan tetap ada. Oleh karena itu, PVMBG dan kepolisian menetapkan aturan main yang ketat dilarang mendekat dalam radius 2 km dari kawah aktif.

Merespons potensi bencana ganda ini, Polda Banten telah menyiagakan personel di dua Posko Siaga Bencana lengkap dengan peralatan SAR. Namun, keselamatan dimulai dari diri sendiri. Berikut panduan keselamatan yang ditekankan polisi.

“Cuaca dapat berubah dengan cepat. Kami mengimbau masyarakat untuk menunda aktivitas di luar rumah yang tidak mendesak saat cuaca buruk,” tambahnya.

Load More