Andi Ahmad S
Jum'at, 24 Oktober 2025 | 18:16 WIB
Ilustrasi Sungai atau Perjuangan Siswa Sekolah di Pandeglang Menyeberangi Sungai yang Tiba-tiba Meluap (Kazuend/Unsplash)
Baca 10 detik
  • Siswa SD/SMP menyeberangi Sungai Surian yang banjir di Pandeglang karena jembatan hanyut dan perbaikan belum selesai.

  • Banjir bandang tak terduga menghanyutkan jembatan sementara saat jembatan utama masih dalam proses pembangunan.

  • Pemerintah setempat telah antisipasi dengan memasang papan kayu di jembatan permanen agar bisa dilalui pejalan kaki.

SuaraBanten.id - Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah anak berseragam SD dan SMP tengah menyeberangi sungai beraliran deras di Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten viral di jagad media sosial.

Saat dikonfirmasi, Camat Cimanggu Encun Sunayah membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, peristiwa tersebut terjadi di Sungai Surian yang menghubungkan Kampung Cegog dengan Kampung Air Jeruk di Desa Cegog pada Rabu (22/10/2025) lalu.

Diterangkan Encun, terjadinya banjir bandang di Sungai Surian seolah tak terprediksi lantaran membuat jembatan penyeberangan sementara yag disiapkan hanyut diterjang air, sementara jembatan utama masih dalam proses pembangunan.

"Sebetulnya itu ada jembatas di atasnya, sehubungan jembatan itu sedang dipermanenkan, tarinya jembatan gantung, terus dipermanenkan dan sekarang masih proses. Menunggu jembatan itu selesai dipermanenkan sebetulnya dibuatkan jembatan sementara, tapi waktu itu datang air bandang, terus hanyut tuh jembatan sementaranya," kata Encun melalui sambungan telepon, Jumat (24/10/2025).

"Pas pagi-paginya sih enggak seperti itu, itu pas anak-anak pulang (sekolah) ya seperti itu," imbuhnya.

Ia mengungkapkan, masyarakat setempat memang kerap menyeberangi aliran Sungai Surian karena sangat dangkal, namun saat itu intensitas hujan yang tinggi membuat aliran air Sungai Surian meluap.

"Kalau biasanya sungai itu dangkal dan bisa dilalui, mobil aja bisa lewat, cuma waktu itu datang air bandang. Jembatan sementara yang dibuatkan hanyut, dan jembatan utama itu masih proses dipermanenkan," ujarnya.

Encun mengaku, saat ini pihaknya telah melakukan langkah antisipasi dengan menempatkan kayu-kayu di atas jembatan yang masih dalam proses pembangunan agar bisa dilalui oleh pejalan kaki.

Pasalnya, lanjut Encun, masyarakat Kampung Cegog harus menyeberangi Sungai Surian untuk menjangkau ke fasilitas pendidikn, fasilitas kesehatan hingga pasar.

Baca Juga: Trik Transfer Palsu di SPBU Rempoa Terbongkar: Isi Bensin Auto Kabur, Nopol Pelaku Dikantongi

"Jembatan permanen itu sekarang tinggal atasnya dicor doang untuk penyelesaian. Dan sekarang sudah dipakai papan dulu sementara biar bisa dilewati pejalan kaki, biar anak-anak ga perlu lagi menyeberangi sungai. Karena masyarakat dari Cegog kalau ke sekolah, ke pasar memang harus lewat situ (jembatan)," tandasnya.

Kontributor : Yandi Sofyan

Load More