Andi Ahmad S
Rabu, 01 Oktober 2025 | 16:17 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hanif Faisol Nurofiq dalam upaya dekontaminasi cemaran radio nuklida Cesium-137 di kawasan industri Cikande, Kabupaten Serang, Selasa (23/9/2025). ANTARA/Devi Nindy
Baca 10 detik
  • Pemerintah inventarisasi 10 titik kontaminasi Cesium-137 di Cikande, Serang, untuk dekontaminasi dan pemulihan.

  • Sumber cemaran Cs-137 diduga dari PT PMT di Cikande; area sudah diamankan Satgas dan dikontrol ketat.

  • Sedang disiapkan penyimpanan sementara limbah Cesium-137 standar IAEA, sebelum long term storage nasional.

Oleh karena itu, barang-barang yang terkontaminasi kini sedang didekontaminasi dan disimpan sementara di gudang PT PMT.

"Jadi kemudian barang-barang itu kami dekontaminasi, kita taruh di gudang PT Peter Metal Technology (PMT), karena dari mereka berdasarkan keterangan ahli dan bukti saintifik dari lab itu sumbernya berada. Jadi kita kembalikan ke sana untuk disimpan sementara," jelas Menteri Hanif.

Pemerintah juga sedang menyiapkan fasilitas penyimpanan sementara yang memenuhi kaidah Badan Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA).

"Ini kita harapkan dalam 1-2 bulan ini harus segera terbangun. Kemudian barang itu akan kita pindahkan ke sana mungkin 1-2 tahun sambil secara nasional dengan arahan dari Menko Pangan, kita akan membangun long term storage untuk Cesium-137. Karena waktu paruhnya cukup panjang, 30 tahun," tutur Hanif.

Kebutuhan fasilitas penyimpanan jangka panjang ini sangat mendesak mengingat waktu paruh Cs-137 yang mencapai 30 tahun, menuntut penanganan yang sangat hati-hati dan berkelanjutan.

Meskipun insiden ini menimbulkan kekhawatiran, Menko Pangan Zulkifli Hasan pada kesempatan terpisah (Selasa, 30/9) memastikan bahwa kasus kontaminasi zat radioaktif Cesium-137 pada produk udang hanya terjadi di Kawasan Industri Modern Cikande.

Ia menegaskan bahwa cemaran tersebut tidak menyebar ke rantai pasok nasional maupun produk ekspor lainnya, sehingga masyarakat tidak perlu panik berlebihan terkait konsumsi produk pangan dari daerah lain. [Antara].

Load More