Andi Ahmad S
Senin, 22 September 2025 | 20:44 WIB
Petugas mengambil sampel limbah Industri. [ANTARA/HO-Humas Pemkab Bogor]
Baca 10 detik
  • Kementerian Lingkungan Hidup akan segera melakukan dekontaminasi zat radioaktif Cesium-137 di Serang, Banten
  • Kementerian Lingkungan Hidup akan segera melakukan dekontaminasi zat radioaktif Cesium-137 di Serang, Banten
  • Pihak berwenang menemukan konsentrasi radioaktif rendah pada udang ekspor, namun lebih tinggi pada ventilator pabrik

SuaraBanten.id - Kawasan industri Cikande, Kabupaten Serang, Banten, kini menjadi fokus utama penanganan lingkungan setelah diduga menjadi sumber paparan zat radioaktif Cesium-137.

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menegaskan bahwa upaya dekontaminasi akan dilakukan secepatnya, menandakan respons serius pemerintah terhadap potensi ancaman lingkungan dan kesehatan ini.

Kasus ini muncul setelah kontaminasi radioaktif terdeteksi pada ekspor udang beku, yang kemudian ditelusuri hingga ke sebuah pabrik di Cikande.

Usai dialog dengan tokoh agama dan masyarakat di Jakarta pada Senin, Menteri LH yang juga menjabat Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif, menyampaikan progres penanganan.

"Saat ini sedang disiapkan gedung untuk melakukan dekontaminasi. Jadi radionuklida yang ada di Cikande hari ini telah kita lokalisir dan besok mungkin saya akan membimbing langsung pelaksanaan dekontaminasi, mungkin pagi-pagi karena memerlukan waktu yang sangat lama," kata Hanif, dilansir dari Antara, Senin 22 September 2025.

Pernyataan ini menunjukkan urgensi dan komitmen langsung dari pimpinan tertinggi KLH dalam mengawal proses krusial ini.

Proses dekontaminasi ini tidak akan berjalan sendiri. Pelaksanaan akan melibatkan dan dibimbing langsung oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), dua lembaga kunci yang memiliki keahlian mendalam di bidang nuklir dan radiasi.

Selain itu, tim Gegana dari Polri juga akan dilibatkan, bersama berbagai pihak lain, untuk memastikan seluruh proses dapat berjalan dengan lancar, aman, dan terkontrol.

Menteri Hanif menjelaskan bahwa tim penanganan telah disusun secara komprehensif.

Baca Juga: Pemkab Lebak Ajak Masyarakat Stop Pernikahan Dini

"Jadi nanti ada item-item yang harus dilakukan. Kita telah menyusun tim penanganan itu untuk menjawab permasalahan ini dengan sangat serius. Kebetulan saya sebagai ketua harian, saya akan mengoordinir semua unsur, ada lima bidang utama yang akan melakukan penanganan," tuturnya.

Kasus dugaan kontaminasi radioaktif ini bermula dari respons cepat pemerintah terhadap temuan kontaminasi radioaktif pada ekspor udang beku milik PT Bahari Makmur Sejati (BMS Foods).

Setelah penyelidikan, KLH memastikan bahwa bahan baku udang BMS Foods sebenarnya aman.

Unsur radioaktif hanya terdeteksi pada blower dan ventilator pabrik dengan konsentrasi rendah, di bawah ambang batas, dan telah segera ditangani melalui dekontaminasi.

Namun, pelacakan lebih lanjut mengarah pada PT Peter Metal Technology (PMT) yang berlokasi di kawasan industri Cikande.

Di pabrik inilah terdeteksi tingkat radiasi yang lebih tinggi, yaitu 0,3-0,5 mikrosievert per jam, jauh di atas kondisi normal yang berkisar 0,1 mikrosievert per jam. Temuan ini menguatkan dugaan bahwa PT PMT adalah sumber utama paparan Cesium-137.

Menanggapi temuan ini, KLH sebelumnya telah menyegel pabrik PT Peter Metal Technology (PMT) di kawasan industri Cikande.

Pemerintah tidak akan ragu menjatuhkan sanksi administratif, termasuk kemungkinan pencabutan izin lingkungan, terhadap PT PMT jika terbukti lalai dan bertanggung jawab penuh atas insiden ini.

Penanganan kasus ini menjadi prioritas nasional untuk memastikan keamanan lingkungan dan kesehatan masyarakat dari ancaman zat radioaktif.

Load More