SuaraBanten.id - Wakil Menteri Dalam Negeri atau Wamendagri Bima Arya Sugiarto memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak membutuhkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Hal tersebut diungkapkan Bima Arya di hadapan anggota DPRD Kota Serang, Provinsi Banten saat membuka Workshop DPRD Kota Serang bertajuk 'Penguatan Peran DPRD dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Pengelolaan Keuangan Daerah'.
Wamendagri Bima Arya menyebut pemerintah telah menyiapkan anggaran Makan Bergizi Gratis melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"MBG tidak perlu dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Bapak-Ibu, enggak ada. Kalaupun ada, Presiden perintahkan alokasikan saja ke sekolah," kata Bima Arya dilansir dari ANTARA, Senin 26 Mei 2026.
Dalam kesempatan itu, Bima Arya mengajak anggota DPRD Kota Serang mengawal berbagai program strategis pemerintah pusat.
Kata dia, pemerintah kini tengah berupaya mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui sejumlah program prioritas, termasuk dengan memanfaatkan bonus demografi melalui penguatan sumber daya manusia (SDM).
Menurut Bima Arya, SDM berperan penting dalam mendorong kemajuan suatu negara. Karenanya, pemerintah menyusun sejumlah program strategis seperti MBG dan Sekolah Rakyat.
Ia beranggapan gagasan besar untuk mendukung pembangunan tersebut perlu dikawal di tingkat daerah agar implementasi ke depannya sesuai harapan.
Bima Arya mengaku optimistis program strategis seperti MBG akan berdampak luas ke berbagai sektor, termasuk perekonomian masyarakat.
Baca Juga: APBD Banten 2025 Diduga Fiktif Gegara Pendapatan Hilang Rp1,2 Triliun
Karena itu, Bima menekankan pentingnya pelibatan pengusaha lokal dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis.
"Kalau dikawal sama-sama maka efeknya akan berhasil. Ini (program MBG) investasi jangka panjang," kata Bima memaparkan pendapatnya terkait program tersebut.
Bima Arya menegaskan sinkronisasi antara program pemerintah pusat dan daerah sangat penting dalam mendorong kemajuan secara nasional.
Kata dia, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) juga memantau kesesuaian alokasi anggaran daerah dengan program pemerintah pusat melalui Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD).
Lebih lanjut, Bima Arya juga menjelaskan mengenai kebijakan efisiensi anggaran yang kerap disalahpahami. Kata dia, efisiensi merupakan upaya untuk mengalihkan anggaran ke program yang lebih strategis.
"Pada dasarnya, Bapak-Ibu, efisiensi itu adalah memindahkan yang tidak substantif menjadi substantif," jelas Bima.
Berita Terkait
-
APBD Banten 2025 Diduga Fiktif Gegara Pendapatan Hilang Rp1,2 Triliun
-
Evaluasi Makan Bergizi Gratis di Tangsel: Banyak Siswa Tak Suka Daging
-
Siswa MI Tarbiyatul Athfal Tangsel Tak Habiskan Menu Makan Bergizi Gratis: Takut Muntah
-
Distribusi Makan Bergizi Gratis di Tangsel, Siswa Sebut Daging Keras
-
Menu Makan Bergizi Gratis di Tangsel, Apa Saja Isinya?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Badak Langka Musofa Mati Setelah Dipindahkan: Benarkah Karena Penyakit Kronis, atau Ada Hal Lain?
-
Bukan Sekadar Teori: Kisah Mahasiswa IPB 'Menyatu' dengan Kota Kuasai Skala Lanskap Sesungguhnya
-
Sentilan Keras Kiai Asep: Pengurus NU Jangan Sibuk Rebut Komisaris dan Tambang!
-
Bukan Larangan, Kades Kanekes Ungkap Alasan Sebenarnya di Balik Isu Baduy Dilarang Jualan ke Jakarta
-
Kembali Pimpin Golkar Cilegon, Ratu Ati Marliati Siapkan Strategi Gaet Suara Milenial di 2029